Tipu Tujuh RS di Jawa dan Kalimantan, Berikut Rekam Jejak Perjalanan Dokter Gadungan Susanto
- zainal arifin
Kisah Santoso ini lumayan menggerkan publik. PT PHC berharap kasus tersebut bisa dijadikan pelajaran, terutama bagi perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja, agar lebih teliti memeriksa dokumen-dokumen pelamar kerja.
Drama Susanto menjadi dokter pun terkuak. Lantas siapakah sebenarnya Susanto?
Susanto (40) berasal dari Grobogan, Jawa Tengah. Dia bersekolah di SDN Tunggulrejo 1, SMP Negeri Gabus 1, dan SMAN 1 Martoyudan, Magelang tahun 1999.
Selepas SMA, Susanto tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, namun memilih bekerja.
Dia pernah menikahi perempuan bernama Siti Masrotun pada tahun 2003 dan telah memiliki anak perempuan berumur empat tahun. Namun pernikahan itu akhirnya kandas.
Sepak terjang Susanto sebagai tenaga kesehatan dan dokter gadungan ternyata sudah panjang.
Hal ini diketahui setelah Reskrim Polres Kutai Timur menelusurinya pada 2011, setelah ada laporan dari rumah sakit tempat Susanto bekerja.
Dalam penelusurannya, tim Reskrim Polres Kutai Timur bersama tersangka Susanto berangkat ke Yogyakarta pada 23 Maret 2011.
Setibanya di Yogyakarta, tim langsung menuju Temanggung.
Saat dilakukan pengecekan di RS Gunung Sawo, diketahui tersangka pernah bekerja selama dua bulan, yaitu Februari sampai April 2008 di rumah sakit tersebut.
Selanjutnya tim bergerak ke Grobogan, lalu berkoordinasi dengan Polres Grobogan , lalu bersama tim Resmob menuju ke Dusun Kawu, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Gabus untuk mencari rumah orang tua tersangka.
Tim berhasil menemukan orang tua tersangka. Ayah dan ibu tersangka yang bernama Samuji dan Suparmi, membenarkan nama asli tersangka adalah Susanto.
Setelah itu tim bergerak ke rumah mantan istrinya, Siti Masrotun, yang dinikahi tahun 2003 dan telah memiliki anak perempuan berumur 4 tahun.
Dari keterangan Siti, pada tanggal 8 November 2008, Susanto pamit ke Surabaya untuk seminar. Setelah itu tidak ada berita tentangnya lagi.
Dari hasil penelurusan ke Yayasan RS Habibullah di Jalan Raya Tahunan, Kecamatan Gabus, Grobogan, diketahui Susanto pernah diangkat sebagai Dirut tahun 2008. Setelah itu ia pamit ke Surabaya, dan tidak muncul lagi.
Selain itu, Susanto juga merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus di Jalan Raya Sulursari, Kecamatan Gabus, Grobogan, pada tahun 2006, selama sekitar satu tahun.
Load more