Banyuwangi, tvOnenews.com – Setelah dikebut, pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon sudah mencapai 99 persen. TPS berkapasitas 84 ton, per hari ini dijadwalkan bakal segera beroperasi penuh pada September 2023.
“Alhamdulillah progress konstruksi sudah mencapai 99,9 persen. InsyaAllah akan segera beroperasi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat meninjau lokasi TPS 3R Balak, Senin (28/8).
Dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar, TPS ini nantinya akan menjangkau 33 desa di enam kecamatan. Yakni Songgon, Rogojampi, Kabat, Sempu, Genteng, dan Singojuruh.
Dengan memiliki kapasitas mengolah sampah hingga 84 ton per hari, diperkirakan mampu memproses sampah yang dihasilkan oleh 250 ribu populasi atau sekitar 54 ribu rumah tangga per harinya.
Ipuk berharap, hadirnya TPS Balak ini bisa menjadi solusi masalah persampahan sekaligus menjadi stimulus penggerak ekonomi warga.
“TPS ini harapannya bisa menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga warga bisa ikut mendapatkan manfaat dari kehadirannya,” ujar Ipuk.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dwi Handayani menjelaskan, untuk mendukung program ini, pemkab melibatkan pemerintahan desa terkait pemanfaatannya. Semua desa yang terlibat, dilakukan konsolidasi dulu dengan warga lalu tanda tangan komitmen untuk menjalankan program.
“Karena ini menyangkut apa saja yang perlu disiapkan desa. Lalu desa akan mengeluarkan Perdes pengolahan dan pungutan sampah," jelas Handayani.
Sementara Project Manager Banyuwangi Hijau, Steven Sujoto menjelaskan, pembangunan konstruksi TPS 3R Balak ditargetkan rampung pada September 2023.
“Seluruh bangunan utama sudah rampung. Saat ini kita tinggal menyelesaikan pembangunan konveyor yang terhubung dengan area komposting. Target minggu pertama September sudah rampung,” bebernya.
Meski belum resmi beroperasi, sejak 7 Agustus lalu TPS 3R Balak sudah melakukan uji coba. Sedikitnya sudah ada 400 keluarga di Desa Balak yang telah dilayani pengelolaan sampahnya.
Steven menyebut, dalam proses operasional TPS Balak, pihaknya akan banyak melibatkan warga sekitar. Di TPS ini nanti diproyeksikan ada 275 pekerja yang terlibat dalam pemilahan sampah.
Salah satu warga Desa Balak, Nur Aini, mengaku senang dengan adanya program ini karena sampah rumah tangganya bisa terangkut.
"Petugas TPS ambil sampahnya seminggu tiga kali. Selama ini kita timbun saja atau bakar, Namun ada TPS ini sampahnya terangkut dan diolah. Saya lebih senang cara ini, meski harus ada bayar bulanan. Iurannya sangat ringan," tutup ibu rumah tangga ini. (hoa/far)
Load more