Yudistian Yunis menyampaikan bahwa kunjungan ke PLTA ini merupakan salah satu upaya mereplikasi program dari PLTA Way Besai. Menurutnya, PLN Nusantara Power UPDK Bandar Lampung telah sukses dalam menjalankan program TJSL ini sehingga program ini berkelanjutan dalam memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
"PLN Nusantara Power memberikan imbal jasa kepada masyarakat atas jerih payah dalam menurunkan laju erosi. Hasil kebun di tempat Program Pedas Besai menunjukkan produktivitas di atas rata-rata, ini menjadi semacam reward dan ekstra penghasilan bagi masyarakat dan mudah-mudahan program ini menjadi sustainable dan apresiasi tinggi kepada PLN Nusantara Power yang tetap mempertahankan program ini dan mudah-mudahan terus berlanjut dan tetap mempertahankan keandalan dan operasi PLTA Besai ", ujar Yudistian.
Dalam kesempatan yang sama, Imam B. Prasodjo mengapresiasi Program TJSL Pedas Besai yang dilakukan PLN Nusantara Power UPDK Bandar Lampung selama ini.
”Ada tiga hal yang harus dijaga kesejahteraan manusia diperhatikan, lingkungan diperhatikan dan yang paling penting bahagia, kelompok masyarakat gotong royong terlibat bersama dalam Program TJSL Pedas Besai. PLN Nusantara Power bisa menjadi inspirasi di dalam pembangunan yang berwawasan Human Eco Happiness,” ungkap Imam.
Program ini pun telah bekerja sama dengan instansi pendidikan Politeknik Negeri Lampung, serta kelompok masyarakat Kerja Peduli Das Besai. Manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat pun sangat terasa. Hasil perkebunan kopi meningkat 100 kuintal per tahun dengan nilai ekonomi mencapai 200 juta rupiah per tahun (untuk Pedas 3). Selain itu, masyarakat juga diuntungkan dengan penjualan pasir dari pembendungan sedimen di sekitarnya.
DAS Besai sendiri terdiri dari 10 sub DAS dengan total luasan tangkapan hujan mencapai 49,75 hektare. Panjang sungai utama mencapai 19,7 kilometer dan melewati lima kecamatan.
Sekilas tentang PLTA Way Besai
Load more