Pamekasan, tvOnenews.com - Dampak musim kemarau panjang kini sudah mulai dirasakan oleh warga di sejumlah daerah di tanah air, salah satunya di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa timur. Sebanyak tujuh puluh tujuh Desa yang tersebar di sebelas kecamatan mengalami kerisis air bersih.
Salah satunya ratusan masyarakat di Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, kesulitan untuk mencari air bersih, lantaran sumber mata air di sekitar rumahnya mulai kering akibat kemarau.
Sambil membawa jeriken, warga Desa Pagagan berbondong-bondong berubatan air bersih saat truk tangki air milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan tiba menyuplai air bersih, Rabu (9/8).
Warga yang berebut air bersih untuk kebutuhan sehari-hari ini lantaran sudah dua minggu terakhir di wilayahnya krisis air, sehingga para warga membeli ke luar desa.
"Dengan adanya bantuan air bersih ini kami warga sangat terbantu dan bersyukur karena dalam keadaan sulitnya air bisa terbatu oleh pemerintah daerah," kata Yuliyan, warga Desa Pagagan.
Sementara itu, data dari BPBD Pamekasan di musim kemarau tahun 2023 kali ini sebanyak 77 Desa yang tersebar di sebelas kecamatan mengalami kekeringan kritis dan krisis air bersih.
"Dampak dari kemarau panjang tahun ini, kami BPBD Pamekasan mengerahkan 8 armada Truck tangki air bersih yang setiap harinya menyuplay air ke setiap desa yang terdampak krisis air," ungkap Akhmad Dofir Risidi, Sekertaris BPBD Pamekasan.
Pihaknya menambahkan, kedepan selama puncak kemarau bulan ini, BPBD Pamekasan akan terus mengirim air bersih ke setiap desa yang terdampak kekeringan.
"Kami akan terus berupaya mengirim air kepada masyarakat yang membutuh air bersih. Tidak hanya siang, malampun kami akan siap kirim ke wilayah tersebut demi tercukupnya air di masyarakat," pungkasnya.
BMKG memprediksi kemarau tahun ini terjadi dari bulan Juli hingga Oktober mendatang, namun puncak kemarau diprediksi pada bulan Agustus 2023. (vaf/gol)
Load more