Sampang, tvOnenews.com - Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMP Al Lathifi) di Dusun Kasangkah, Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura melaksanakan aktivitas belajar mengajar di sebuah tempat tongkrongan milik warga. Selain berada di alam terbuka yang tak layak tersebut, para siswa juga belajar di teras atau emperan rumah warga.
Maisyaroh seorang siswi kelas Vlll SMP Al Alahtifi mengatakan, ia memilih belajar di sekolah tersebut karena lokasinya tidak jauh dari rumahnya.
"Kalau sekolah di tempat yang lain jauh, meski memilki gedung yang bagus, Kalau sekolah di SMP, bisa jalan kaki, sekitar 30 menit perjalanan baru sampai ke sekolah," tuturnya, Senin (31/7).
Lanjutnya, meski Maisyaroh bersama teman-teman seusianya belajar di tempat tongkrongan warga yang terbuat dari kayu atau bambu, para siswa tetap semangat mengikuti mata pelajaran.
"Saya tadi memang belajar di tempat tongkrongan warga (bahasa Madura kardu kampung). Sekarang sudah kelas dua SMP (kelas VIII)," terangnya.
Bangunan SMP swasta yang dibangun dengan swadaya warga sekitar, kondisinya sudah tak layak pakai, bahkan mirisnya siswa belajar beralas lantai, sebagian dinding ditutup dengan gazebo dan triblek mulai rusak dan bolong.
Kondisi tak layak dipakai telah diakui oleh Nurahmat, selaku kepala SMP Al Alahtifi di Banyukapah .
"Memang seperti ini kondisi SMP Al Alathifi, sekolahnya di teras rumah warga. Dan tidak layak untuk dibuat belajar," ucap Nurahmat.
Nurahmat mengatakan, meski kondisi belajar berada di ruang kelas yang tak layak dipakai dan membuat siswa belajar di tempat tongkrongan warga, namun semangat siswa sangat tinggi.
"Siswa belajar di alam terbuka (tongkrongan warga) karena ruangan lokasi kelas tidak layak pakai, sehingga siswa dibuat belajar di alam atau kardu (tongkrongan warga kampung)," jelasnya.
Dengan kondisi siswa yang semangat dalam belajar, diharapkan pemerintah melalui pihak yang berwenang, dapat memperhatikan kondisi sekolah tersebut. (fds/far)
Load more