Malang, tvOnenews.com - Kepolisian Resor Malang, Polda Jatim, memberikan imbauan pengalihan arus dampak dari tanah longsor yang terjadi di piket Nol Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, serta runtuhnya jembatan penghubung Lumajang - Malang di perbatasan Lumajang, Jumat (7/7). Bencana tanah longsor dan runtuhnya jembatan di perbatasan antar wilayah tersebut, mengakibatkan ruas jalan penghubung Kabupaten Malang dengan Lumajang tidak bisa dilintasi kendaraan baik roda dua dan empat.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Malang melakukan imbauan kepada warga yang hendak melintas jalur Malang Pronojiwo – Lumajang agar berbalik arah melewati jalur Pasuruan – Probolinggo – Lumajang.
"Sejak terjadi longsor, dan runtuhnya jembatan penghubung dua wilayah di perbatasan, jalur tidak bisa dilalui karena tertimbun material tanah dan lumpur. Kami memberikan imbauan pengalihan arus agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalur yang tertutup longsor," kata Iptu Taufik Sabtu (8/7).
Kepolisian juga mengimbau bagi warga yang hendak melintas ke arah Kabupaten Lumajang, untuk menggunakan jalur lain bisa melewati Pasuruan-Probolinggo. Pengalihan arus dilakukan karena hingga kini jalur tersebut masih belum dapat dilintasi oleh kendaraan apapun.
Sejumlah papan imbauan sudah dipasang sejak dari simpang tiga Kecamatan Turen, simpang empat Kecamatan Dampit, hingga simpang empat Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Pihaknya juga telah memberikan imbauan serupa melalui media sosial dan media online terkait pengalihan arus.
“Papan imbauan sudah dipasang, petugas dari Satlantas Polres Malang juga siaga di lokasi untuk mengarahkan pengendara agar tidak melintas jalur Pronojiwo-Lumajang,” jelasnya.
Taufik menyebut, hingga kini tim gabungan masih berupaya melakukan evakuasi terhadap material lumpur dan tanah longsor yang menutup ruas jalan di KM 59 jalur Lumajang – Malang. Sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan timbunan tanah yang diperkirakan menutup jalan sepanjang kurang lebih 20 meter.
“Hingga kini proses evakuasi material longsor masih berlangsung, nanti akan kami infokan lagi perkembangan selanjutnya,” pungkasnya. (eco/hen)
Load more