Banyuwangi, tvOnenews.com - Cuaca buruk yang melanda Banyuwangi berdampak pada aktivitas nelayan. Mereka memilih menghentikan aktivitas akibat cuaca tak bersahabat. Libur melaut ini sudah dilakoni para seminggu terakhir. Para nelayan memilih memarkir perahu untuk menghindari kecelakaan laut.
Mengganasnya cuaca ini ditandai dengan hujan lebat dan naiknya gelombang laut, sehingga cukup berbahaya untuk berlayar. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai lebih dari 1 meter. Selama libur, para nelayan memperbaiki sejumlah peralatan melaut, diantaranya menambal jaring atau badan perahu yang bocor.
“Selain cuaca buruk, saat ini juga bulan purnama. Jadi, nelayan libur total sejak seminggu terakhir,” kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Hasan Basri, Jumat (7/7).
Libur melaut ini rencananya akan berlanjut hingga cuaca membaik. Salah satunya, menunggu hujan reda. Hujan lebat memang terus mengguyur wilayah Banyuwangi, beberapa hari terakhir.
“Kalau kita paksakan melaut, ini juga berbahaya,” jelas tokoh nelayan asal Muncar ini.
Pihaknya berharap, cuaca buruk ini segera kembali normal. Sehingga, nelayan bisa kembali melaut. Kondisi ini berdampak pada aktivitas ekonomi para nelayan. Ketika libur, mereka tak memiliki penghasilan. Libur massal nelayan ini juga berdampak pada harga ikan. Akibat sepi tangkapan, harga komoditi ikan langsung naik.
Load more