Lumajang, tvOnenews.com - Akibat hujan lebat yang tak kunjung reda, menyebabkan tebing setinggi 50 meter di kilometer 59 jalur Piket Nol Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang mengalami longsor, Jumat (7/7).
Menurut Camat Candipuro, Agus Samsul Hadi, tanah longsor susulan ini terpantau sejak dini hari. Awalnya, material longsor hanya menutup separuh jalan namun akhirnya tertutup total.
"Ini dampak dari hujan lebat sejak kemarin sore. Ini longsor susulan dan lebih parah. Laporan dari warga, longsor terpantau sejak pukul 1 dini hari. Awalnya hanya menutup separuh jalan, namun akibat terus terjadi susulan akhirnya jalan tertutup total," kata Agus kepada tvOnenews.com.
Agus menjelaskan, bahwa pihaknya belum bisa memastikan ada berapa titik tanah longsor di jalur Piket Nol ini, mengingat akses jalan tertutup total dan hingga pukul 07.45 WIB, hujan lebat masih terjadi.
"Sejauh ini baru satu titik ini yang longsor. Kami belum bisa naik lagi karena akses jalan putus total. Upaya evakuasi material longsor juga belum bisa dilakukan. Rawan longsor susulan," imbuhnya.
Sementara itu, pantauan tim tvOnenews.com di lokasi, terlihat tebing yang mengalami longsor setinggi 50 meter, lebar 10 meter, panjang kurang lebih 25 meter serta ketebalan hingga 8 meter. Disamping itu, selain hujan lebat masih terjadi, cuaca di lokasi juga tertutup kabut tebal.
Terpantau juga, antrian panjang kendaraan roda 2 maupun roda 4 dari arah Lumajang akibat tidak bisa melintas.
"Ini dampaknya jalur Lumajang - Malang dan sebaliknya terputus total. Hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait jatuhnya korban," terang Agus.
Agus menghimbau kepada para pengguna jalan, untuk mencari jalur alternatif lain jika hendak ke Malang maupun Lumajang dan sebaliknya, sebab selain jalur piket nol putus total, jalur alternatif Besuk Kobokan juga terputus akibat terjangan lahar dingin Semeru.
"Untuk pengguna jalan kita himbau melewati jalur Probolinggo. Sebab jalur piket nol dan curah kobokan sama-sama terputus," pungkasnya. (wso/gol)
Load more