ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Lebih dari 50 Hektare Lahan Tembakau Rusak Akibat Terendam Air Hujan, APTI : Potensi Kerugian Capai 1,25 Miliar

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, memperkirakan sebanyak lebih dari 50 hektare lahan pertanian tembakau di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami kerusakan dan mati akibat dampak genangan air hujan menyusul tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
Selasa, 4 Juli 2023 - 19:08 WIB
Puluhan hektare tanaman tembakau rusak terendam air hujan
Sumber :
  • tvOne - wawan sugiarto

Lumajang, tvOnenews.com - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, memperkirakan sebanyak lebih dari 50 hektare lahan pertanian tembakau di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami kerusakan dan mati akibat dampak genangan air hujan menyusul tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.

Ketua APTI Kabupaten Lumajang, Dwi Wahyono mengatakan, dampak dari genangan air di sawah membuat para petani tembakau terancam gagal panen. Sebab, kondisi tanaman tembakau yang baru berusia 1-2 bulan itu kini layu, bahkan beberapa sudah ada yang mati akibat digenangi air.

"Ini semua akibat genangan air hujan selama beberapa hari ini. Saya lihat di sawah itu sudah banyak yang mati, akarnya sudah tidak normal," kata Dwi saat melakukan pemantauan lahan tembakau di Desa Kaliwungu, Selasa (4/7).

Dwi menjelaskan, lahan tembakau yang tergenang paling parah berada di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, yakni seluas 10 hektare. Sisanya, tersebar di Desa Nguter di Kecamatan Pasirian, Desa Tumpeng dan Desa Kaliwungu di Kecamatan Tempeh, Desa Kabuaran, Desa Karanglo, Desa Jatigono di Kecamatan Kunir dan Desa Sumbersuko di Kecamatan Sumbersuko. Dwi juga mencatat, hingga saat ini terdapat lebih dari 50 hektar lahan pertanian tembakau yang mengalami kerusakan.

"Sesuai laporan yang masuk dan hasil kroscek di lapangan, ada tiga kecamatan yang tergenang. Yang paling banyak tergenang ini yang di Bades karena yang lain belum hujan, Bades sudah hujan duluan. Sampai saat ini diperkirakan lebih dari 50 hektare," jelasnya.

Bukan hanya faktor hujan berhari-hari, genangan air yang masuk ke lahan pertanian tembakau juga disebabkan oleh melubernya saluran irigasi, karena sudah tak mampu menampung debit air hujan yang cukup besar.

"Selain faktor hujan, kondisi ini juga diperparah akibat saluran sekundernya dangkal jadi meluber ke sawah petani tembakau. Ini memang simalakama. Disatu sisi, petani sengaja membuat anggel di ujung sungai agar bangunan pelengsengan tidak ambruk, namun disisi lain justru hal ini mengakibatkan air justru meluap ke sawah," ujarnya.

Dwi menyebut, potensi kerugian yang bakal ditanggung para petani tembakau dari luasan sekitar 50 hektare ini bisa mencapai Rp1,25 miliar. Hitungannya, biaya produksi mulai dari sewa lahan, pembibitan, hingga pemupukan, petani harus mengeluarkan biaya setidaknya Rp25 juta per hektar.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT