Realisasi penyerapan kredit terbesar adalah UMKM di sektor pertanian yang mencapai 30 persen, disusul sektor perdagangan atau ritel dan UMKM.
Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Andromeda Qomariah mengatakan bahwa sinergitas permodalan UMKM dengan Kadin Jatim dan Bank UMKM Jatim adalah langkah strategis dalam meningkatkan kinerja UMKM. Terlebih kontribusi UMKM terhadap kinerja ekonomi Jatim sangat tinggi, mencapai 58,36 persen, naik signifikan dibanding tahun 2020 dan di 2021.
Pada tahun 2020 kontribusinya mencapai 57,25 persen dan di 2021 naik menjadi 57,71 persen. Penyerapan tenaga kerja juga cukup besar, mencapai 96,3 persen.
"Ini artinya bahwa Kadin Jatim memiliki peran strategis yang menjadi satu bagian dari kolaborasi dalam peningkatan UMKM," ungkap Andromeda Qomariah.
Untuk program ini, pemerintah provinsi Jatim telah mengalokasikan dana sebesar Rp18,5 miliar untuk membayar subsidi bunga sebesar 9,25 persen.
"Target kami, UMKM yang terfasilitasi mencapai sekitar 13 ribu UMKM. Harapan kami, melalui program ini, aksesibiliti pendanaan bagi UMKM akan lebih cepat dan mudah, sehingga target naik kelas UMKM bisa terwujud," pungkasnya. (sha/hen)
Load more