"Bu Lia, bidan desa yang mendampingi RR, kebetulan rumahnya berdekatan," jelas Heru.
Heru menambahkan sebelum kejadian keluarga HS terkenal tertutup. Anak-anak HS tidak pernah bergaul dengan teman-teman sebayanya.
"Rumahnya selalu terkunci. Anak-anaknya tidak pernah main di luar rumah," jelas Heru.
Alasan HS tidak mengijjnkan anak-anaknya bergaul dengan teman sebayanya, lanjut Heru, karena anak pertama HS, LN (7) menderita autisme. Jikalau pintu rumahnya terbuka, LN akan berlari keluar rumah dan menghilang.
"Pernah tidak sengaja pintu terbuka tiba-tiba LN menghilang dan ditemukan 10 KM dari rumahnya," kata Heru.
Sementara LN adalah anak yang sering diajak HS bunuh diri namun gagal, hingga akhirnya peristiwa tersebut terjadi.
Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Nur Hidayat mengatakan akan bekerja sama dengan Pemkab Jember untuk melakukan pendampingan terhadap RR, anak kedua korban.
Load more