Surabaya, tvOnenews.com - Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT PLN (Persero) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menanam sebanyak 20.000 pohon mangrove di hutan mangrove Gunung Anyar, Surabaya. Selain itu, juga melepas ratusan burung perkutut dan merpati. Penanaman pohon mangrove ini sebagai bentuk sedekah oksigen kepada masyarakat.
Kegiatan ini dimulai dengan konvoi motor listrik yang dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah dan jajaran PT PLN (persero) dari Gedung Grahadi menuju Hutan Mangrove Gunung Anyar. Rombongan konvoi motor listrik ini juga diikuti Asisten 2 Wali Kota Surabaya Irfan Widianto.
Setibanya di lokasi mangrove Gunung Anyar, Gubernur Jatim dan jajaran PLN serta aktifis lingkungan hidup melakukan pelepasan terhadap ratusan ekor burung perkutut dan burung merpati. Selanjutnya dilakukan penanaman secara simbolik 20.000 pohon Mangrove berjenis rizopora di lokasi yang telah ditentukan oleh pengelola mangrove Gunung Anyar.
Direktur Distribusi PT PLN Adi Prianto menyebutkan, konvoi motor listrik dari kantor Grahadi menuju Hutan Mangrove Wonorejo merupakan sebuah upaya memberikan motivasi kepada masyarakat luas, khususnya Jawa Timur untuk bisa mengubah dari motor berbahan bakar bensin menjadi listrik. Upaya ini dinilai penting, sehingga bisa menjaga lingkungan hidup tetap sehat.
Adi Prianto juga menambahkan, penanaman pohon mangrove juga menjadi motivasi untuk masyarakat Jawa Timur.
“Karena itu, pihaknya sangat peduli terhadap lingkungan hidup ini. Hal ini semua dilakukan PLN untuk memelihara lingkungan hidup, dan kami mempunuai komitmen untuk bisa melakukan kegiatan Net Zero Emision di tahun 2060 mendatang,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi pada PT PLN yang memprakarsai acara menanam pohon mangrove 20 ribu bibit ini.
“Ini luar biasa tidak hanya hari ini menanam 20 ribu pohon mangrove, melainkan juga bersih- bersih pantai. Itu artinya seluruh peristiwa dunia ini oleh PLN dibangun satu komitmen bersama menggugah brrsama. Tentu kita berharap pada sustainability-nya,” ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial ini mengatakan, sedekah oksigen dengan menanam pohon mangrove ini belum benar-bener menjadi sedekah kalau tidak diringi dengan pemeliharaan.
“Menanam dan memelihara itu satu paket. Jadi tidak berhenti di menanam. Tanamlah dan peliharalah. Hari ini kita menanam dan baru punya makna kalau tanaman itu kita pelihara, maka menanam dan memelihara satu paket tidak berhenti menanam," ungkapnya.
"Tanamlah peliharalah dengan berbagai sinergitas yang lain. Maka transisi energi untuk memberikan ruang energi lebih luas menuju zore emission 2060 nanti,” pungkasnya. (msi/hen)
Load more