Gresik, tvOnenews.com - Mahalnya harga pupuk non subdisi dan tidak adanya alokasi penyaluran pupuk bersubsidi bagi para petani tambak ikan, membuat para petambak ikan bandeng, nila dan mujaer di wilayah Betoyoguci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik harus memutar otak agar lahan tambak ikan mereka tetap bisa ditaburi pupuk.
Agar pupuk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan, pelatihan pembuatan pupuk alternatif yang berlokasi di balai desa setempat dan diikuti oleh para petani tambak Sesa Betoyoguci Manyar, pihak desa menghadirkan pemateri langsung dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gresik.
Menurut Kepala Desa Betoyoguci, Manyar, Muhammad Suhel, selama ini para petani tambak di wilayahnya seringkali mengeluhkan tidak adanya alokasi pupuk bersubsidi bagi perikanan. Kalau pun ada, harganya non subsidi dan dianggap sangat mahal.
"Sambatan (keluhan) petani tambak dalam beberapa bulan ini yang dikeluhkan adalah pupuk, karena pupuk yang digunakan untuk tambak tidak ada," ujar Suhel sambil mengelus dada.
Tak tega melihat nasib petani tambak di desanya, untuk menyiasatinya, Pemdes Betoyoguci kemudian menggelar pelatihan pembuatan pupuk alternatif dengan bahan baku yang mudah didapat yakni dedak padi. Kemudian sekaligus praktik langsung di lapangan.
"Dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini, semoga kelak cocok dan berhasil diterapkan oleh petani tambak di wilayah kami," ucapnya.
Load more