"Alhamdulillah, baik sejarah maupun Seni budaya warisan leluhur turun temurun tetap kita jaga dan terus kita lestarikan hingga saat ini. Seperti Tari Tayung Raci selalu kita tampilkan saat ada acara di desa," pungkas Kades Racikulon Sidayu Hendry Adha Asmoko.
Menurut sejarah tutur yang diwariskan turun temurun, desa Racikulon awalnya hanya sebuah tanah perdikan (kerajaan) yang mempunyai wilayah kekuasaan sangat kecil, sehingga disebut sebagai kerajaan kecil (RACI) Raja Cilik (Bahasa jawa, red). Karena posisi wilayah Desa Raci sendiri berada di sebelah barat, sehingga Desa itu diberi nama Desa Racikulon atau Raci barat.
Nah konon ceritanya juga, desa yang satu ini sangat terpencil dan jauh dari keramaian, yang bernama Kademangan Racu Gombang dengan Demang yang bernama Ki Demang Sindupati. Demang Raci Gombang adalah Demang yang dermawan, sakti dan sangat berpengaruh di Kadipaten Sidayu pada masa Kepemimpinan Kanjeng Sepuh Sidayu pada masa itu.
Sudah barang tentu banyak benda-benda dan situs bersejarah yang ditinggalkan, seperti adanya Telaga Gombang. Dinamakan telaga Gombang karena adanya kayu yang mengambang di telaga itu dan anehnya kayu itu tidak pernah pindah ke mana-mana, padahal hanya berupa sebuah potongan kayu tanpa diikat.
Konon kayu itu adalah tempat Petilasan Mbah Kanjeng Sepuh, karena setiap Mbah Kanjeng Sepuh pergi ke suatu tempat yang akan dituju, selalu singgah di Raci Gombang dan bersemedi di atas kayu tersebut.
Di Desa Racikulon juga terdapat makam panjang tanpa nisan yang konon itu adalah makam Demang Sindupati. Makam tersebut berjajar 3 (tiga), yang tengah makam jasad Demang Sindupati, sebelah kanan adalah makam kuda Demang Sindupati, dan sebelah kirinya itu makam bekal Demang Sindupati yang berupa Pecut (cambuk), tombak, dan surban Demang Sindupati.
Tidak cukup di situ saja, Desa Raci Kulon juga memiliki warisan budaya leluhur berupa Tari Tayung Raci yang merupakan sebuah kesenian tradisional khas Gresik. Nama Tayung Raci tidak dapat dilepaskan dengan Desa Raci Kulon. (mhb/gol)
Load more