Malang, tvOnenews.com - Kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang makin hari makin menarik. Penataan bangunan di kawasan heritage tersebut terlihat sangat elok untuk dikunjungi masyarakat. Mulai lampu-lampu hias, pedestrian, hingga tempat duduk semakin menambah aura positif di kawasan tersebut.
Seiring dengan pembangunan di kawasan itu, banyak bermunculan kedai kopi serta warung makan yang bertebaran di wilayah tersebut. Banyak yang salah persepsi bahwa wisata kampung kayutangan heritage adalah pedestrian yang dibangun dengan tema kolonial di sepanjang jalan Basuki Rahmat, Klojen, Kota Malang.
Namun yang sebenarnya Kampoeng Haritage Kayoetangan berada di dalam perkampungan yang banyak ditawarkan pada para pengunjung adalah puluhan bangunan kolonial yang masih berdiri di era milenial ini.
Saat tvOnenenews.com masuk ke dalam ke Kampoeng Wisata Haritage Kayoetangan terlihat banyak rumah-rumah tua peninggalan era Belanda yang masih berdiri kokoh. Namun hanya segelintir wisatawan lokal saja yang terlihat.
Tampak sejumlah warga kampung yang bercengkrama di depan rumahnya. Mungkin saja mereka juga tengah menunggu pengunjung datang, karena tak sedikit warga kampung Kayutangan Heritage memiliki usaha UMKM, mulai dari kuliner makanan hingga perkopian.
Namun sebagian warga warga dan pelaku UMKM di Kampoeng Kayoetangan Heritage mengeluh sepinya wisatawan yang masuk ke kampung setelah pedestrian Kayutangan Heritage tertata rapih.
Rudi Haris (65) salah seorang warga kampung dan pemilik warung kopi "Hamur Kopi Mbah Ndut” saat ditemui tvOnenews.com, di depan rumahnya era kolonial yang telah berusia 1 abad mengatakan, setelah adanya pembangunan di pedestrian dengan berbagai ornamen yang ada, banyak masyarakat yang berhenti untuk menikmati kayutangan heritage di pinggir jalan atau hanya sekedar ngopi di beberapa kedai yang ada di pedestrian kayutangan heritage.
Load more