Ngawi, tvOnenews.com - Motif pembacokan yang dilakukan Warsito (60) ketua RT di Desa Karang Geneng kepada Hesti Wulandari (23) yang tak lain adalah istri tetangganya sendiri hingga kini masih menjadi misteri.
Meski sempat beredar kabar, bahwa aksi nekat Pak RT bacok istri tetangganya sendiri dengan menggunakan sabit, pada Rabu (17/5) sekitar pukul 10.00 WIB kemarin adalah adanya hubungan asmara, cinta segitiga.
Namun, demikian salah satu tetangga dekat pelaku, Khudori Ikhwanudin (45) mengaku belum pernah melihat keduanya, Warsito dan Hesti kepergok berduaan atau ketahuan jalan bareng.
“Kalau kronologis pastinya kita juga tidak ada yang tahu, karena kejadianya begitu cepat tidak ada saksi yang melihat. Namun memang benar isu yang beredar di masyarakat adalah hubungan asmara,” Kata Khudori, Kamis (18/5).
Khudori mengatakan saat kejadian, dirinya tengah berada di kantor desa setempat. Kemudian mendapat informasi jika Hesti Wulandari ditemukan tergeletak bersimbah darah di depan rumahnya.
Tak ada saksi yang melihat kejadian tersebut. Hanya anak korban yang masih balita yang mengatakan ada orang jahat. Sedangkan Suryati kakak ipar korban yang sempat menolong pertama kali mengaku mendengar dari korban bahwa Warsito yang membacoknya.
“Saya datang ke rumah korban itu si Hesti sudah mau dibawa ke Puskesmas, yang tahu kejadianya anak korban yang masih umur 4 tahun dan juga kakak ipar korban yang sempat menolong dan teriak-teriak minta bantuan tetangga,” imbuhnya.
Kemudian, istri terduga pelaku tiba-tiba teriak minta tolong karena mengetahui Warsito yang tak lain adalah pak RT juga dalam posisi tergeletak di rumahnya bagian belakang dengan luka bacok ditangan. Yang diduga kuat adalah percobaan bunuh diri.
Setelah keduanya, pak RT dan korban dievakuasi ke rumah sakit dan puskesmas barulah beredar kabar kalau aksi nekat pak RT membacok istri tetangganya karena adanya hubungan asmara diantara keduanya.
“Yang jelas isunya yang berkembang di masyarakat seperti itu, tapi belum ada bukti. Memang Warsito tinggal serumah bersama istri dan anaknya. Sedangkan korban yang rumahnya saling berhadapan dengan pelaku hanya tinggal dengan anaknya yang masih balita karena suami korban bekerja di Jakarta,” tandas Khudori.
Menurut Khudori, keseharian Warsito juga seperti warga biasanya, tak ada hal yang mencurigakan terlebih pelaku juga sering berinteraksi dengan tetangga karena pelaku juga sebagai Ketua RT.
“Kalau keseharian pelaku gak ada yang aneh mas, ya wajar-wajar saja seperti warga biasanya, apalagi dia juga sebagai ketua RT jadi juga sering ketemu,” pungkasnya.
Saat ini, pelaku dan korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Widodo Ngawi. Keduanya masih belum bisa dimintai keterangan oleh polisi terkait penyebab insiden tersebut termasuk kebenaran adanya hubungan asmara antara keduanya. (men/gol)
Load more