Sedangkan nama Panah sebagai senjata yang elastis, tidak dapat dibelokkan setelah dilepas, dan melesat cepat menuju sasaran.
“KRI Panah-626 sebagai simbol filosofi alat pertahanan dan berburu yang dapat membidik sasaran secara cepat, akurat, serta kemampuan fisik yang kuat dan tanpa ragu,” ungkapnya.
Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa hadirnya kedua kapal perang itu, juga sebagai manifestasi dari upaya pemenuhan kebutuhan alutsista TNI Angkatan Laut sesuai dengan perencanaan strategi dan postur kekuatan yang telah ditetapkan.
Hal tersebut menurutnya, sekaligus menunjukkan bahwa dari sisi desain, performance dan stability tidak ditemukan masalah berarti.
“Justru pencapaian tersebut menjadi wujud improvement terhadap varian KCR 60m,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, kedua KCR 60m tersebut telah berhasil melalui beberapa rangkaian uji kelayakan Harbour Acceptance Test (HAT) dan Sea Acceptance Test (SAT), hingga Life Firing Test (LFT).
Load more