Ingin Sejahterakan Rakyat Kecil, Juragan Odong-odong Magetan Nyaleg Bersama PPP

Magetan, tvOnenews.com - Berawal dari niatnya ingin mensejahterakan rakyat dari kalangan menengah ke bawah dan masyarakat Magetan pada umumnya, Anang Sulistyo, pengusaha muda pembuat wahana mainan anak-anak dan odong-odong, warga Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, nekat terjun ke dunia politik dengan mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) ke kantor KPUD Magetan bersama PPP, Jumat (12/5).

Didampingi Ketua Dewan Syariah DPC PPP, KH Bustomi Jauhari, Caleg PPP DPRD Propinsi Jatim Dapil IX, Dr Sakundoko dan sejumlah pengurus partai lainya, Anang Sulistyo yang juga telah dilantik sebagai Ketua DPC PPP Magetan ini mendaftar ke KPUD Magetan dengan naik delman.

Menurut Anang, mendaftar ke KPU dengan menaiki delman ini adalah wujud dari kesederhanaan partai berlambang Kakbah. Tidak ada arak-arakan atau sambutan yang meriah. Karena PPP saat ini ingin fokus mensejahterakan rakyat bawah, sehingga untuk memulainya juga harus merasakan seperti apa yang dialami warga masyarakat kalangan bawah.

“Alhamdulilah kami dari partai PPP, telah mendaftarkan bakal calon anggota legislatif yang berjumlah 45 orang. Kami sengaja datang ke KPU dengan menaiki dua delman, karena apa, semua keberhasilan itu tidak lepas dari perjuangan,” kata Anang.

Anang yang juga mantan sopir taksi ini mengatakan, keberaniannya terjun ke dunia politik selain bercita-cita membantu dan mensejahterakan rakyat menengah ke bawah, juga untuk memotivasi mereka agar tidak takut berkembang dan berkarya.

“Intinya mau sukses itu jangan takut berkarya dan berkembang, saya dulu mulai dari nol hanya sopir taksi, kadang pas ada uang bisa makan pas gak ada ya gak makan. Jadi orang sukses itu tidak ada yang instan,” imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, mantan ketua umum PPP yang kini menjabat Ketua Dewan Syariah DPC PPP, KH Bustomi Jauhari, ingin berusaha semaksimal mungkin mendapatkan tambahan kursi di DPRD kabupaten Magetan. Apalagi dari 45 Bacaleg PPP, 75 persennya adalah kaum milenial.

“Kami tidak muluk-muluk minimal delapan kursi maksimal bisa 15 kursi lah, maka dari itu saya mohon dukungan dan doa restu dari masyarakat. Insyaallah kami adalah anggota dewan yang amanah dan taat pada ajaran agama kami,” ujar Bustomi.