Lumajang, tvOnenews.com - Event tahunan Loemadjang Mbiyen 3 menarik minat wisatawan untuk berwisata sekaligus bernostalgia, bahkan pada hari pertama terlihat sudah dipadati ribuan warga yang antusias datang sebelum acara pembukaan berlangsung.
Meskipun event Loemadjang Mbiyen digelar ditempat yang sama seperti tahun sebelumnya. Namun, tahun ini ada yang berbeda, karena bersamaan dengan momentum tradisi manten tebu sebagai awalan pembukaan giling di Pabrik Gula (PG) Jatiroto.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati yang diberi kesempatan untuk melemparkan hasil petik manten tebu ke alat penggilingan tampak sangat antusias.
"Loemadjang Mbiyen kali ini bertepatan dengan petik manten tebu atau ritual awal buka giling di PG Jatiroto," ungkap Bupati Lumajang.
Dikatakan, momen tersebut mengingatkan memori dulu ketika awal buka giling itu memang ramai di PG Jatiroto, seperti banyak orang yang datang dan berjualan, termasuk dulu ada berbagai kegiatan kesenian.
"Makanya, tahun ini Kita satukan konsepnya dengan pembukaan giling PG Jatiroto dengan Loemadjang Mbiyen," pungkasnya.
Sebagai informasi, tradisi manten tebu merupakan ritual petik tebu manten yang diselenggarakan setiap tahunnya sebelum dilaksanakan giling. Tujuannya untuk mencari keberkahan karena dipercaya bisa menghasilkan sumber pendapatan yang lebih.
Makna dari petik tebu manten tersebut mengawinkan pihak dari petani dan pabrik. Jadi, dua batang tebu yang diambil sebagai simbolis diberi nama Raden Bagus Rosan dan Dyah Ayu Roro Manis yang memiliki makna pengharapan agar tebu yang dihasilkan bersih dan manis, sehingga hasil gula dapat melimpah ruah.
Pada tradisi tahunan ini, tersirat doa dan harapan agar proses pengolahan gula sejak tebu pertama sampai dengan tebu terakhir yang digiling berjalan lancar, sehingga dapat menghasilkan gula dengan kualitas yang bagus. (wso/gol)
Load more