Nikmatnya Sajian Ala Pedesaan di Warung Godhong Gedhang Lereng Gunung Semeru, Ada Ayam Ingkung Bakarnya Lho
- wawan sugiarto
“Untuk pengunjung, memang mengalami peningkatan hingga 100 persen. Selain pengunjung lokal, banyak juga pengunjung dari para wisatawan asing Asia, yang sengaja datang usai berlibur ke Wisata Air Terjun Tumpak Sewu,” jelasnya.
Salah satu pengunjung, Roerit Mahayanti mengaku, sengaja datang ke Warung Godhong Gedhang karena penasaran menyusul viralnya warung ini di berbagai media sosial.
“Ya penasaran saja. Kan beberapa bulan terakhir banyak unggahan foto maupun video di media sosial tentang Warung Godhong Gedhang. Selain masakannya yang sangat nikmat, saya juga tertarik ingin berfoto di sekitar warung yang merupakan hamparan persawahan dengan latar belakang Gunung Semeru,” kata Roerit.
Roerit yang selama ini tinggal di Jakarta, juga sengaja mengajak belasan teman semasa sekolahnya, sambil menggelar reuni kecil-kecilan.
“Ini datang sama temen-temen alumni sekolah, itung-itung reunian mumpung pulang kampung. Dan itu lho, masakannya jadi ingat waktu masih kecil dulu. Kan saat ini jarang ada warung yang jualan menu ala pedesaan,” imbuhnya.
Pengunjung yang tengah nikmati menu pedesaan sambil reuni
Terpisah, salah satu pengunjung lainnya, Tri Pinilih, juga mengaku penasaran dengan viralnya Warung Godhong Gedhang. Maka pada saat mudik lebaran kali ini, ia sengaja datang ke Warung Godhong Gedhang untuk berburu kuliner terutama ayam ingkung bakar.
“Tadi habis lihat-lihat bekas erupsi di Curah Kobokan, terus mampir lihat-lihat huntara dan wisata ke Pemandian Tirtosari View. Jadi habis jalan-jalan, langsung lapar dan makan siang disini. Pingin nikmati ayam ingkung bakarnya,” tutur Tri.
Tri yang datang bersama keluarga besarnya ini, langsung memesan tiga porsi ayam ingkung sekaligus untuk dinikmati beramai-ramai.
“Akhirnya, setelah sekian lama tidak menikmati ayam ingkung, hari ini kerinduan saya langsung terobati. Ayam ingkungnya sangat nikmat sekali. Dagingnya empuk dan bumbu rempahnya juga meresap. Semua keluarga sangat lahap menikmatinya, terutama anak-anak karena juga tidak terlalu pedas. Apalagi makannya di tepi sawah, makin lahap dan jadi pingin nambah terus,” jelasnya.
Load more