"Saat meminta ijin dan pamit, ditugaskan disana pada 2022 lalu itu, tentu sebagai seorang ibu saya merasa khawatir akan keselamatannya. Namun saya harus tegar karena bagaimana lagi ini sudah menjadi tugas pengabdiannya terhadap negara," imbuhnya.
NKRI harga mati, semboyan itu nampaknya telah tertanam didalam jiwa Pratu Miftahul Arifin. Bapak satu anak ini bahkan sering kali berpesan kepada keluarga utamanya istrinya Wakhida Nur Azizah agar anaknya Hala Mahdia Arifin yang kini masih berusia 18 bulan itu kelak sudah besar untuk mengikuti jejak dirinya menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia dengan menempuh pendidikan melalui Akademi Militer.
"Jadi dulu suami saya pernah berpesan agar anaknya bisa masuk akademi militer," jelasnya.
Tentu, sebagai seorang istri tentara saya harus tegar. Akan tetap berjuang demi masa depan generasi penerus bangsa. Dengan harapan semoga amanah itu dapat terwujud. Pratu Miftahul Arifin telah memberikan kami semua pelajaran yang berharga. (asw/hen)
Load more