Orang Tua Korban Pengeroyokan di Ponpes Bangkalan Minta Polisi Tangkap Pelaku
- tvOne - dimas farik
Bangkalan, tvOnenews.com - Kasus pengeroyokan terhadap santri BT yang terjadi di pondok pesantren wilayah Geger, Bangkalan, Madura Selasa malam lalu (7/3) hingga korban berusia 16 tahun meninggal dunia.
Puluhan saksi dari pengurus pondok pesantren terus dipanggil aparat kepolisian Mapolres Bangkalan, untuk dimintai keterangan guna mengungkap siapa saja pelaku yang terlibat pengeroyokan.
"Kita sudah memeriksa saksi lebih dari 20 orang. Pihak-pihak yang diperiksa saat ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ucap Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya, Jum’at (10/3).
Menurut AKP Bangkit, aksi pengeroyokan berawal dari sejumlah pengurus pondok pesantren yang merasa kesal kepada korban, karena dianggap memutarbalikkan fakta atas dugaan pencurian yang terjadi di pondok pesantren. Seolah-olah mengadu domba antar pengurus dengan Ustad di pondok pesantren.
"Motif diawali dari pihak pengurus marah kepada korban karena merasa mutarbalikan fakta dan seakan mengadu domba antara pengurus pesantren dengan ustad atau atasan pengurus yang ada di pondok tersebut, terkait dugaan pencurian di beberapa santri," terangnya.
Meski petugas sudah memanggil sekitar 20 lebih saksi. Namun, hingga kini pelaku masih misteri alias belum tertangkap.
Sementara pihak keluarga terlebih orang tua korban, ingin pelaku pengeroyokan terhadap anaknya hingga korban meninggal dunia segera cepat tertangkap dan para pelaku ditindak dan hukum sesuai dengan kesalahanya.
"Untuk ke pihak kepolisian sampai anak saya meninggal dunia, saya belum ikhlas. Kalau anak saya nyawa diambil oleh Allah saya ikhlas, tapi kalau masalah (pengeroyokan) seperti ini saya tidak ikhlas," ujar Moh Nasib, orang tua korban.
Perlu diketahui, santri BT diduga meninggal dunia usai dikeroyok oleh temannya di pondok pesantren di wilayah Geger Bangkalan Madura, Selasa (7/3). Korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempat, namun nyawanya tak tertolong. Jenazah kemudian dibawa ke rumah Sakit Bangkalan, guna dilakukan autopsi.
Dari pengeroyokan, hingga korban meninggal dunia diketahui di bagian tubuhnya terdapat luka lebam bagian tangan, punggung dan dada. (fds/gol)
Load more