Dwi Cahyono menambahkan,itu pertanda mulainya sejarah Kota Batu, bahwa masyarakat Desa Sangguran dikatakan sebagai perdikan karena memiliki bangunan suci. Hasil tanah perdikan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan upacara di satu bangunan suci bernama Mananjung. Oleh karena itu Mananjung harus dicari tidak jauh di daerah Sangguran ditemukan.
Dwi menduga, Candi sempat tertimbun dan ada penjarahan yang dilakukan warga. Terbukti adanya timbunan batu di Sumuran candi. Kata Dwi, bebatuan di Sumuran itu merupakan timbunan baru.
“Dari hasil penggalian di Situs Pendem, ada indikator candi ini tidak dibangun dalam satu masa, tapi lintas masa. Yang menjadi pertanyaan, dari periode yang mana? Tidak jauh dari lokasi ini, ada peninggalan penting yakni prasasti Sangguran pada 928,” kata Dwi, Kamis (9/3).
Dwi meyakini, temuan candi di Situs Pendem ada kaitannya dengan Prasasti Sangguran yang kini berada di Skotlandia. (eco/hen)
Load more