Lumajang, tvOnenews.com – Harga sejumlah kebutuhan pangan terutama sayur mayur, terus merangkan naik menjelang datangnya bulan Ramadhan dalam dua pekan mendatang. Pantauan tim tvonenews.com di lapangan, kenaikan harga untuk komoditi jenis sayuran berupa bawang merah, bawang putih, tomat, kentang, cabai merah, cabai hijau dan cabai rawit, seperti yang terjadi di Pasar Baru Pasirian Lumajang, Kamis (9/3).
“Semua harga sayuran naik sejak sepekan terakhir, yang paling tinggi harga cabai rawit naik menjadi 100 ribu perkilonya. Padahal seminggu sebelumnya hanya 60 ribu per kilonya,” kata Riati saat ditemui di lapaknya, Kamis (9/3).
Menurut Riati, meroketnya harga cabai rawit ini dipicu semakin berkurangnya pasokan dari agen, akibat di sejumlah daerah pemasok sedang terjadi cuaca buruk, sehingga banyak petani mengalami gagal panen.
“Pasokan dari agen memang berkurang dan harga juga naik, mau ndak mau pedagang juga ikut menyesuaikan harganya. Banyak petani gagal panen itu yang menjadi faktor penyebabnya,” jelasnya.
Selain harga cabai rawut yang naik tajam, harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan hingga Rp10 ribu per kilogram. Saat ini, harganya mencapai Rp35 ribu per kilogram dari harga awal sebesar Rp25 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga tomat dan kentang, masing-masing mengalami kenaikan Rp 2 ribu per kilogram. Harga tomat saat ini mencapai Rp10 ribu per kilogram, sedangkan kentang naik menjadi Rp14 ribu kilogram.
Sementara harga cabai merah dan rawit hijau yang awalnya hanya Rp20 ribu per kilogram, kini juga merangkak naik masing-masing menjadi Rp30 ribu per kilogram.
“Meskipun naiknya tajam, namun untuk omzet penjualan tetap stabil mengingat saat ini permintaan konsumen juga cukup tinggi mengingat banyak yang menggelar hajatan,” imbuhnya.
Sementara itu, dengan kenaikan harga sejumlah bahan pangan yang terjadi akhir-akhir ini, sangat dikeluhkan para konsumen terutama para ibu rumah tangga, yang harus kembali memutar otak agar uang belanja bisa mencukupi.
“Susah mas, semua pada naik. Kemarin-kemarin minyak goreng dan beras, eh sekarang sayuran juga ikut naik terutama bumbu dapur, pusing ngatur belanjanya,” keluh Riatun.
Untuk mensiasati agar uang belanja cukup, Riati terpakasa mengurangi bobot belanjaan hingga 50%. Sebab, kenaikan harga bahan pangan saat ini tidak seimbang dengan penghasilannya.
“Apalagi ini mau puasa, pasti nanti semua harga ikutan naik. Ya terpaksa belanjaannya dikurangi. Biasanya beli sekilo sekarang beli separuhnya saja, sebab penghasilan tetap namun harga-harga mahal. Semoga segera ada solusi dari pemerintah,” pungkasnya. (wso/hen)
Load more