“Untuk penanganan pelaku, tidak ada kompromi. Polisi terus memproses hokum, karena ini berhubungan dengan masa depan anak-anak. Ini juga untuk masa depan Kota Surabaya dan masa depan Indonesia,” ungkap Syaiful.
Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur juga meminta dari Dinas Pendidikan maupun dari Kementerian Agama untuk memberikan perhatian dan catatan khusus kepada anak-anak yang menjadi korban pencabulan gurunya sendiri ini, sehingga mereka tidak terbebani dengan kasus tersebut. (msi/hen)
Load more