Surabaya, Jawa TImur - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono membuka Forum Aktivasi Budaya Kerja BerAKHLAK di Hotel Platinum Surabaya, Rabu (22/2). Forum Aktivasi yang diselenggarakan oleh Biro Organisasi Setda Provinsi Jatim ini merupakan langkah lanjutan dari internalisasi dan sosialisasi Budaya Kerja BerAKHLAK yang telah dilakukan setahun belakangan.
Kegiatan ini mengusung tema Pengembangan Sikap Positif Menuju Pegawai Adaptif Dalam Menghadapi Perubahan. Ini sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Kemenpan RB, rata-rata indeks implementasi core values BerAKHLAK di 442 instansi pemerintah yang memenuhi syarat minimum responden adalah 60,9 persen atau di kategori B yaitu Cukup Sehat.
Namun, dari 7 core values BerAKHLAK tersebut, hanya sektor Adaptif yang mendapat skor tidak sehat. Secara mendetail, skor 7 core values BerAKHLAK tersebut yakni Berorientasi Pelayanan mendapat nilai sebesar 57,9 persen (Cukup Sehat), Akuntabel 74,1 persen (Cukup Sehat), Kompeten 56,7 persen (Cukup Sehat), Harmonis 63,8 persen (Cukup Sehat), Loyal 65,8 Persen (Cukup Sehat), Adaptif 38,9 persen (Tidak Sehat), serta Kolaboratif 69,4 persen (Cukup Sehat).
"Untuk mengatasi persoalan-persoalan yang semakin dinamis di Jawa Timur, apalagi dengan budaya masyarakat yang berkembang, kemudian perkembangan teknologi, krisis, kehidupan organisasi dan lainnya. Itu semua membuat kita berpikir kreatif, harus punya inisiatif," ujar Sekdaprov Adhy dalam sambutannya.
Sekdaprov Adhy menambahkan, dengan segala perkembangan dinamika di masyarakat, birokrasi tidak lagi bisa menggunakan dalih "biasanya seperti ini". Melainkan harus mampu adaptif demi mencapai misi reformasi birokrasi secara sistemik dan digital yang telah digencarkan oleh Pemprov Jatim.
"Sehingga apapun ceritanya yang di depan mata harus kita selesaikan," imbuhnya.
Adhy juga mengutip pesan yang selalu digelorakan oleh Gubernur Jawa Timur kepada jajaran Pemprov Jatim bahwa kita semua harus bisa menjadi pemimpin pemungkin (enabler leader). Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang bisa merubah segala sesuatu tidak mungkin menjadi mungkin demi memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat.
"Tahun ini adalah aktivasi Budaya Kerja BerAKHLAK. Tahun depan kita akan melakukan penguatan budaya kerja ini di setiap OPD," tegasnya.
Dalam upaya aktivasi budaya kerja ini, Pemprov Jatim juga menggandeng Vice President Bank Mandiri Agung Prabowo sebagai salah satu narasumber. Menurut Adhy, pihaknya ingin para ASN di lingkungan Jawa Timur bisa seadaptif perusahaan BUMN maupun swasta dalam menyikapi beragam dinamika perubahan khususnya dalam hal pelayanan pada masyarakat.
Upaya ini menunjukkan bahwa Pemprov Jatim terus melakukan langkah-langkah nyata dalam reformasi birokrasi. Meskipun pada tahun 2022 lalu, Jatim baru saja mendapat penghargaan dari Kemenpan RB sebagai Top 7 Exhibitors Culture Fest, namun Pemprov Jatim masih ingin melangkah lebih jauh hingga mampu mewujudkan birokrasi kelas dunia.
Sementara itu, Kepala Biro Organisasi Provinsi Jatim Ramliyanto menuturkan, selain mengundang Vice President Bank Mandiri Agung Prabowo, pihaknya juga mengundang Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Kemenpan RB Abdul Hakim sebagai narasumber.
"Kegiatan Aktivasi Budaya Kerja BerAKHLAK ini juga diikuti oleh 115 penggerak budaya kerja dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota secara luring. Selain itu, para ASN di daerah-daerah juga bisa mengikutinya melalui live streaming di channel youtube Biro Organisasi Jatim," tandasnya. (hen)
Load more