Jembatan Penghubung Antar Desa di Kampung Anggrek Kota Batu Putus Diterjang Banjir, Akses Warga Terganggu

Batu, Jawa Timur - Sebuah jembatan penghubung di kampung wisata Anggrek Kota Batu putus di terjang banjir, jembatan terbuat dari bambu di bangun sejak tahun 2000 ini terjadi di Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Diduga putusnya jembatan yang terbuat dari bambu tersebut dikarenakan bambunya rapuh di makan usia, dan tidak adanya penahan atau pondasi.

Akibat jembatan putus ini akses warga setempat terganggu, dan pengunjung kampung anggrek menurun.

Salah satu warga setempat bernama Sujianto menjelaskan, jembatan tersebut sudah ada sejak sekitar tahun 2000 an awal dan hingga sekarang ini masih terbuat dari bambu. Padahal jembatan tersebut sebagai sarana akses warga dan kunjungan ke wisata kampung Anggrek.

Sesuai pantauan di lapangan, jembatan putus itu merupakan penghubung akses antara RT 01 dan RT 02 dengan panjang 15 meter dan lebar 2 meter. Untuk penyangga atau plengsengan yang ambrol memiliki ketinggian sekitar 8 meter dan lebar 10 meter.

Lebih lanjut Sujianto menambahkan, sebenarnya jembatan putus terbuat dari bambu tersebut, dulu sudah pernah diajukan untuk pembangunan. Namun, hingga saat ini terjadi putus, belum juga terealisasi.

Menurut Sujianto, akses jembatan tersebut penting karena untuk mendukung fasilitas pariwisata yang ada. Harapannya segera dapat direalisasikan karena ini berhubungan dengan wisata Kampung Anggrek Mandiri disini.

“Misal ada tamu yang berkunjung, tapi kondisi jembatannya seperti itu, ya kita malu karena wisata ini sudah booming, dan otomatis aktivitas warga terganggu,” ucap Sujianto.

Ditempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Heli Suyanto menanggapi hal tersebut, pihak nya akan mengajukan anggaran untuk pembangunan jembatan yang putus itu.

"Pengajuannya pembangunannya melalui pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Kota Batu, yang daerah pilihan (Dapil) di wilayah tersebut," kata Heli Suyanto, saat di konfirmasi tvonenews.com, Senin (13/2).

"Yang jelas, sudah kita ajukan untuk pembangunannya. Namun kita masih menunggu kajian teknis dan perencanaannya dari BPBD dan DPUPR Kota Batu," jelas Heli.

Lanjut Heli, pembangunan jembatan tersebut, bisa terealisasi sebelum hari raya Idul Fitri, sehingga akses warga tidak terganggu dan perekonomian kembali meningkat," ungkap Heli.

Sebelumnya jembatan putus ini terjadi pada hari Minggu 12 Februari 2023, ketika wilayah Kota Batu, di guyur hujan deras yang menyebabkan selain pondasi jembatan ambrol juga salah rumah warga pondasinya menggantung nyaris ambrol. (eco/gol)