Pemalang, Jawa Tengah - Puluhan warung remang-remang yang disinyalir sebagai tempat prostitusi yang berada di sepanjang Jalan Pantura Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dibongkar petugas gabungan, Senin (06/02/2023).
Pembongkaran dilakukan karena aktivitas warung tersebut meresahkan warga dan bangunan menempati lahan milik PT Perkebunan Nusantara, PTPN IX yang sudah ditempati selama lebih dari dua puluh tahun.
Total warung remang-remang yang dibongkar sebanyak 60 warung, dengan melibatkan petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri dan warga.
Para pemilik warung hanya bisa pasrah melihat pembongkaran oleh petugas. Pembongkaran warung remang merupakan upaya Pemkab Pemalang untuk menekan angka prostutisi. Karena dengan keberadaan warung juga diduga sebagai tempat transaksi prostitusi berkedok warung kopi
Salah satu pemilik warung, Ayu (40) mengungkapkan sudah menempati lahan sejak dua tahun terakhir dan mengaku tidak mendapatkan ganti rugi atau uang untuk biaya pembongkaran sehingga memilih pasrah warung dibongkar paksa oleh petugas.
" Kecewa sih iya, tetapi kita juga merasa tidak memiliki lahan, jadi udah terserah. Yang penting kita dapat ganti rugi ya berapa lah untuk pulang," kata Ayu.
Dirinya mengaku hanya bisa pasrah karena dirinya mau bongkar sendiri tidak bisa karena tidak punya uang untuk membongkar, biar dibongkar petugas nya.
"Saya usaha warung jualan kopi sudah dua tahun," lanjutnya.
Sementara itu Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengatakan, penertiban bangunan liar berupa warung makan tersebut dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dari PG. Sragi.
“Alhamdulillah pelaksanaannya berjalan dengan baik,” kata AKBP Yovan Fatika.
Sebelum dimulainya penertiban, Kapolres Pemalang mengatakan, personilnya telah memberikan imbauan kepada pemilik warung, agar mematuhi peraturan yang berlaku. Bahkan dengan sadar, sejak Minggu (05/02/2023) malam, mereka telah membongkar warung masing-masing.
“Terpantau dari kegiatan sehari-hari, bangunan liar tersebut berupa warung makan. Beberapa supir truk dan pengendara yang melintas dari luar kota biasanya ke sini,” imbuhnya.
Terkait adanya dugaan prostitusi di warung tersebut, Kapolres Pemalang mengatakan, sebelumnya Polres Pemalang bersama instansi terkait telah melakukan upaya pencegahan, melalui patroli bersama secara rutin.
“Pada saat dilakukan penertiban, para pemilik warung makan juga sangat kooperatif, dan tidak berjualan lagi. Kami ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerjasama dalam menjaga kondusifitas selama kegiatan penertiban berlangsung,” imbuh Kapolres Pemalang. (Hhm/Buz)
Load more