Semarang, Jawa Tengah - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi pada wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah akan mengalami fase pasang tertinggi. Hal itu diprediksi akan terjadi pada awal tanggal 1 sampai 4 bulan Desember 2022.
“Pasang tertinggi ini puncak pasangnya ini 1,1 itu berdasarkan Pushidrosal, tapi yang tercatat di kita itu sampai 1,9 meter,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, BMKG Semarang, Retno Widyaningsih saat ditemui di kantornya, Jumat (2/12/2022).
Menurutnya, ada beberapa kondisi bahwa Pushidrosal belum ada koreksi terkait ketinggian panas. Apalagi, saat ini juga terjadi adanya penurunan kontur tanah di Pesisir Utara
“Nah kejadiannya bisa banjir seperti itu karena tadi malam disertai hujan jadi jam 11.00 sampai jam 01.00 itu tercatat hujan cukup lebat disini. Mungkin itu lah yang menambah air pasang yang fasenya tinggi ditambah adanya hujan,” jelasnya.
Retno mengatakan, pihaknya memprediksi pasang akan terjadi mulai sore pukul 17.00 WIB dan puncaknya ada di pukul 03.00 sampai jam 04.00 WIB. Dan mulai surut lagi pukul 07.00 WIB dengan puncak surut jam 11.00 WIB.
“Jadi jam 11 sudah surut begitu dan akan mulai naik lagi karena pasang itu ada pasang bulanan dan pasang harian. Jadi setiap hari ada puncak pasangnya. Pada saat puncak itu akan lebih extrem kalau ada di fase pasang yang begini (disertai hujan),” bebernya.
Dirinya menambahkan, puncak rob juga diprediksi akan terjadi pada akhir bulan Desember tanggal 24 sampai 31. Pada libur natal dan tahun baru mendatang, ada kemungkinan puncak rob terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas.
“Kemarin sudah saya sampaikan di rapat persiapan posko karena biasanya di akhir bulan ada natal tahun baru ada posko biasanya juga ada peningkatan penumpang di pelabuhan tanjung emas itu sudah saya sampaikan di akhir bulan nanti waktu posko ini ada, kemungkinan puncak rob,” paparnya.
Disisi lain, Retno menjelaskan cuaca laut dan gelombang masih dalam kondisi rendah dan tenang. Meski situasi kondusif, namun pasang air dan hujan tetap mengancam terjadinya rob.
“Kondisi seperti ini seperti dini hari juga, tapi pas di barengi dengan hujan mungkin akan berkumpul di pagi hari. Jadi kalau pas bulan Maret, April, Mei Juni itu kondisi di siang hari itu pasang berputar saja dan pada bulan ini adalah kondisi pasangnya ada di pagi hari,” imbuhnya.
Sementara itu, Retno menghimbau kepada masyarakat khususnya Pesisir Utara Jawa Tengah untuk memperhatikan pasang-surut maupun prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. Meski rob tak bisa dihindari, namun alangkah baiknya tetap melakukan antisipasi agar tidak terjadi kerugian benda, jiwa dan harta.
“Terutama bagi daerah yang biasa terdampak rob karena bisa terjadi seperti ini dampaknya. Kita tidak menginginkan tapi BMKG menginformasikan untuk memitigasi hal ini supaya tidak terdampak walaupun kena rob memang wilayahnya terdampak rob tapi bisa diantisipasi tidak ada korban baik jiwa maupun harta,” tutupnya. (Dcz/Buz)
Load more