Klaten, Jawa Tengah - Sebanyak 23 warga di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal akibat penyakit demam berdarah.
Pemerintah meminta warga agar waspada dan berperan aktif dalam memberantas jentik nyamuk di lingkungannya.
Jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu. Pada 2021 terdapat 143 kasus demam berdarah dengan 7 orang meninggal dunia.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Wahyuning Nugraheni, mengatakan, lonjakan kasus kematian ini terjadi karena warga yang terjangkit demam berdarah terlambat datang ke layanan kesehatan.
"Jadi mereka datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kurang baik. Ada juga kasus yang dia tidak sampai 24 jam ada di rumah sakit kemudian meninggal. Ini menunjukkan ada keterlambatan membawa ke layanan kesehatan," ujarnya, Kamis (17/11/2022).
Dijelaskan, penularan penyakit demam berdarah melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti, dan ketika banyak vektor nyamuk otomatis risiko penularan menjadi tinggi. Memberantas vektor nyamuk Aedes Aegypti yang paling efisien dan efektif adalah dengan memberantas jentiknya.
Load more