ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Jejak Sejarah Markas Tentara Pelajar di Desa Sabrang Lor Klaten Saat Perang Kemerdekaan

Sebuah bangunan rumah kuno berdiri kokoh di Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah jadi saksi bisu sejarah perlawanan kepada penjajah Belanda.
Kamis, 10 November 2022 - 08:54 WIB
Bangunan kuno bekas markas Tentara Pelajar masih berdiri kokoh di Desa Sabrang Lor, Klaten, Jawa Tengah.
Sumber :
  • Tim tvOne - Agus Saptono

Klaten, Jawa Tengah - Sebuah bangunan rumah kuno berdiri kokoh di Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rumah ini memiliki halaman yang cukup luas sekitar 400 meter persegi.

Namun siapa sangka jika rumah tersebut merupakan saksi bisu sejarah perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda. Dulu, rumah ini digunakan sebagai markas Tentara Pelajar (TP).

Hal itu dibuktikan dengan adanya prasasti yang bertuliskan:  " Di rumah ini pernah menjadi markas Tentara Pelajar SIR 132 BAT 100 Klaten TM SIE II CE: II DET: II BE: 17 Dalam periode perang kemerdekaan 19 Desember 1948 - 10 Agustus 1949. Diresmikan, Klaten 7 Agustus 1995 Keluarga Ex TP Klaten"

Foto: Prasasti di bekas markas Tentara Pelajar di Desa Sabrang Lor, Klaten, Jawa Tengah. (Agus Saptono)

Salah satu pejuang yang dulu pernah menjadi Tentara Pelajar, Toepon Dwidjasoewita (89), mengungkapkan, rumah tersebut milik Madiyo, seorang lurah jaman dahulu. Rumah itu dulunya digunakan sebagai markas Tentara Pelajar dan sekaligus untuk kantor desa. Kini rumah tersebut dihuni oleh anak keturunan Madiyo.

"Bangunan ini sangat bersejarah sehingga oleh pemilik rumah dipertahankan bentuk keaslianya, pintu, jendela, tiang penyangga, dan beberapa bagian masih asli. Jika ke sini saya selalu ingat semasa perjuangan dulu," tutur Toepon, Rabu (9/11/2022).

Toepon yang memiliki nama kecil Satimin ini mengatakan, ada dua teman seperjuangannya yang gugur saat melawan penjajah Belanda. Keduanya dimakamkan di makam Desa Sabrang Lor, yakni R. Soedibyo dan Slamet. Namun untuk R. Soedibyo telah dipindahkan di Taman Makam Pahlawan Klaten.

"Pak Dibyo (R. Soedibyo) makamnya dipindah ke Taman Makam Pahlawan Klaten sejak tahun 1960. Kemudian bekasnya di sini didirikan monumen. Sedangkan makam pak Slamet masih di sini dekat dengan monumen," ujar Toepon yang selepas perang kemerdekaan diangkat menjadi anggota kepolisian.

Sementara itu, Kadus 2 Desa Sabrang Lor, Suparmin, mengatakan, pak Toepon merupakan salah satu pejuang di desanya yang hingga kini masih hidup dan menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Banyak pejuang di sini, salah satunya pak Toepon yang sampai saat ini masih sehat. Bangga juga kalau di sini dulu ada markas Tentara Pelajar. Kini Tentara Pelajar juga diabadikan untuk nama jalan di sini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT