Semarang, Jawa Tengah - Ratusan warga Dusun Suruhan, Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang bersuka cita mengikuti tradisi merti dusun sebagai wujud syukur atas rejeki yang dilimpahkan oleh Allah kepada desa mereka. Aneka tumpeng hasil bumi diarak keliling kampung dan kemudian dibagikan kepada masyarakat pada Senin(26/9/2022) sore kemarin.
Tradisi tahunan ini, sempat terhenti tiga tahun belakangan akibat pembatasan kegiatan saat pandemi Covid-19.
Mereka menari, bernyanyi dan mengeluarkan atraksi budaya apa saja yang dimiliki untuk memeriahkan merti dusun itu.
Kepala Dusun Suruhan Anang Yudianto mengatakan, tradisi merti dusun di Suruhan ada berapa rangkaian, diawali resik-resik (bersih-bersih) kali, arak-arakan dan kemudian dilanjutkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Peserta arak-arakan ini ada sembilan kontingen yang terdiri atas RT di wilayah itu, perangkat Desa Keji, sekolah, dan pondok pesantren.
"Tujuan kegiatan ini selain sebagai hiburan warga juga nguri-uri budaya dan adat istiadat di Dusun Suruhan. Tak kalah penting dengan kegiatan ini bisa memupuk persatuan, dan tali silaturahmi sesama warga," katanya.
Sementara itu, Pembina Desa Wisata Jateng Yosiadi Bambang Singgih, mengapresiasi apa yang dilakukan warga dalam menyambut merti dusun ini. Mereka antusias menampilkan apa yang dimiliki dengan swadaya.
"Masyarakat Dusun Suruhan di Desa Wisata Keji meyelenggarakan merti dusun. Semua masyarakat dari RT 1 hingga 4 menampilkan upaya apa pun yang dimiliki. Mulia dari industri, pertanian, dan usaha-usaha lain ditampilkan termasuk budaya dan kesenian," ujarnya.
"Arak-arakan tumpeng hasil bumi ini merupakan bentuk syukur kepada Yang Kuasa atas kemakmuran yang dilimpahkan kepada warga Suruhan. Tradisi ini sudah turun- termurun sejak nenek moyang sehingga perlu dilestarikan termasuk menarik wisata," imbuh pria yang akrab disapa Bang Yos.
Harapannya, generasi sekarang dan akan datang tidak melupakan tradisi ini. Ia mengambil pepatah Jawa dan perlu dipedomani yang berbunyi, kuncaraning bangsa gumantung marang budi pekerti lan kabudayaan. Yang artinya, lebih kurang, kehebatan suatu bangsa tergantung pada budi pekerti dan kebudayaan. (Abc/Dan)
Load more