“Acara ini digelar sebagai wujud rasa syukur, serta harapan dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Kudus menjadi lebih baik di masa mendatang nanti,” ungkap Bupati.
Selain itu, dengan menyantap beramai-ramai ribuan tumpeng tersebut, juga sebagai simbol menyatunya seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan pejabat, warga biasa, tua muda hingga anak-anak membaur menjadi satu untuk menikmati tumpeng bersama-sama.
“Acara ini juga menjadi simbol kebersamaan dan kerukunan seluruh masyarakat,” imbuhnya.
Acara pesta tumpeng rakyat diakhiri dengan kemeriahan atraksi naga liong dan barongsai sebagai simbol akulturasi Islam, Jawa dan Tionghoa. (Gml/Dan)
Load more