“Bantuan lain ya belum dapat. Listrik juga masih menyalur di rumah saudara. Rumah juga kondisinya seperti in. Kalau hujan, ya bocor gentengnya. Kalau ada banjir rob, juga kebanjiran. Jadi, jika musim hujan, kalau tidur ya cari-cari bagian rumah yang tidak bocor dan kebanjiran,” imbuhnya.
Untuk kegiatan MCK, Saiman harus menumpang ke rumah tetangga.
Selain belum mendapatkan jaminan kesehatan gratis dari pemerintah, Saiman mengaku selama ini baru sekali menerima bantuan dana dari pemerintah.
“Bantuan baru sekali dapat. Kemarin, saya menerima bantuan Rp600 ribu. Tapi, sebelumnya belum pernah. Untuk bedah rumah belum pernah. WC juga tidak punya saya, jadi kalau mandi dan buang air besar ya numpang di rumah tetangga atau saudara,” pungkasnya.
Mendapat laporan tentang kondisi warga Banyutowo tersebut, Camat Dukuhseti, Agus Sunarko langsung turun tangan. Bersama jajarannya, kepala desa, serta perangkat Desa setempat, ia menyambangi Saiman di kediamannya untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Saya mewakili Pemkab Pati meminta maaf kepada Pak Saiman karena memang kondisi beliau layak mendapatkan bantuan sosial. Selanjutnya, saya akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dan stakeholder agar ke depan bisa menjadi keluarga penerima manfaat, termasuk membantu agar Pak Saiman bisa mendapatkan bantuan bedah rumah,” terang Camat Dukuhseti Agus Sunarko.(Arm/Ard)
Load more