LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Saiman menerima kunjungan Camat Dukuhseti, Agus Sunarko.
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Hidup Serba Kekurangan, Pasutri di Pesisir Pati Ini Butuh Uluran Tangan

Keluarga Saiman yang tinggal di pesisir pantai Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah merupakan satu di antara keluarga kurang mampu yang nyaris tak tersentuh bantuan pemerintah. Tinggal di rumah yang jauh dari kata layak huni, pria berusia 62 tahun ini harus bertahan hidup dengan bekerja sebagai buruh nelayan.

Selasa, 20 September 2022 - 18:21 WIB

Pati, Jawa Tengah - Keluarga Saiman yang tinggal di pesisir pantai Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah merupakan satu di antara keluarga kurang mampu yang nyaris tak tersentuh bantuan pemerintah. Tinggal di rumah yang jauh dari kata layak huni, pria berusia 62 tahun ini harus bertahan hidup dengan bekerja sebagai buruh nelayan.

Derita pasangan suami istri (pasutri) lansia warga RT 05 RW 02, Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti ini tidak berhenti di situ saja. Istri Saiman, Paijah (55) harus berjuang sendirian di RSUD dr. Kariadi Semarang untuk menjalani pengobatan kanker payudara yang dideritanya. Ironisnya, biaya pengobatan sang istri ditanggung dengan BPJS Kesehatan dengan kepesertaan mandiri.

Mbah Saiman bercerita, istrinya di rumah sakit saat ini tidak ada yang menunggui. Kalau ia tidak bekerja, ia tidak dapat membiayai hidup dan iuran BPJS setiap bulannya.

“Saat ini, istri saya di Rumah Sakit Kariadi Semarang sakit kanker payudara. Untuk membayar biaya di rumah sakit, ya dapat dari melaut itu dikit-dikit dikumpulin. Pakai BPJS, tapi yang bayar sendiri, kalau yang gratis belum dapat,” ujar Saiman, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga :

Dari pekerjaannya sebagai buruh nelayan, Saiman hanya menerima upah kurang dari Rp100 ribu. Bahkan, saat ini, akibat harga solar naik, biaya melaut membengkak dan membuat dirinya terkadang hanya membawa pulang uang sebesar Rp20 ribu.

“Kerjaan sehari-hari melaut. Setiap hari pulang. Penghasilan ya nggak mesti, kadang kalau hasilnya kurang, ya sehari dapat Rp20 ribu,” ungkapnya.

Rumah berukuran 4x6 meter yang ditempatinya hanya bisa menjadi tempat berteduh dari cuaca panas. Di saat turun hujan, atap dan dinding rumahnya tak mampu menahan air sehingga Saiman harus mengungsi ke rumah tetangganya.

“Bantuan lain ya belum dapat. Listrik juga masih menyalur di rumah saudara. Rumah juga kondisinya seperti in. Kalau hujan, ya bocor gentengnya. Kalau ada banjir rob, juga kebanjiran. Jadi, jika musim hujan, kalau tidur ya cari-cari bagian rumah yang tidak bocor dan kebanjiran,” imbuhnya.

Untuk kegiatan MCK, Saiman harus menumpang ke rumah tetangga.

Selain belum mendapatkan jaminan kesehatan gratis dari pemerintah, Saiman mengaku selama ini baru sekali menerima bantuan dana dari pemerintah.

“Bantuan baru sekali dapat. Kemarin, saya menerima bantuan Rp600 ribu. Tapi, sebelumnya belum pernah. Untuk bedah rumah belum pernah. WC juga tidak punya saya, jadi kalau mandi dan buang air besar ya numpang di rumah tetangga atau saudara,” pungkasnya.

Mendapat laporan tentang kondisi warga Banyutowo tersebut, Camat Dukuhseti, Agus Sunarko langsung turun tangan. Bersama jajarannya, kepala desa, serta perangkat Desa setempat, ia menyambangi Saiman di kediamannya untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

“Saya mewakili Pemkab Pati meminta maaf kepada Pak Saiman karena memang kondisi beliau layak mendapatkan bantuan sosial. Selanjutnya, saya akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dan stakeholder agar ke depan bisa menjadi keluarga penerima manfaat, termasuk membantu agar Pak Saiman bisa mendapatkan bantuan bedah rumah,” terang Camat Dukuhseti Agus Sunarko.(Arm/Ard)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Kabar Terkini Gugatan Pria di Bandung Dipecat dari Status Ayah, Nasibnya Kini Di Ujung Tanduk

Kabar Terkini Gugatan Pria di Bandung Dipecat dari Status Ayah, Nasibnya Kini Di Ujung Tanduk

Sidang pembacaan gugatan yang melibatkan RH seorang ayah kandung yang digugat Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bandung, untuk dipecat statusnya sebagai ayah yang dijadwalkan pada Selasa (12/11/2024) ditunda tergugat tak hadir diruang sidang.
Heri Koswara-Sholihin Ingin Sukseskan Program Makan Siang Bergizi Gratis di Kota Bekasi, Siap Kucurkan Rp100 Miliar

Heri Koswara-Sholihin Ingin Sukseskan Program Makan Siang Bergizi Gratis di Kota Bekasi, Siap Kucurkan Rp100 Miliar

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Heri Koswara-Sholihin berkomitmen mendukung penuh program makan siang bergizi gratis yang dibuat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Merasa 'di Atas Angin' Pemain Jepang Tantang 70 Ribu Suporter Timnas Indonesia Perang Psikologis di SUGBK: Tidak Peduli, Semakin Banyak Semakin..

Merasa 'di Atas Angin' Pemain Jepang Tantang 70 Ribu Suporter Timnas Indonesia Perang Psikologis di SUGBK: Tidak Peduli, Semakin Banyak Semakin..

Pertandingan antara Timnas Indonesia vs Jepang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, pada 15 November 2024, malam. Pemain Jepang...
Tak Ingin Kecewakan Fans Garuda di SUGBK, Calvin Verdonk: Ada Peluang untuk Menang

Tak Ingin Kecewakan Fans Garuda di SUGBK, Calvin Verdonk: Ada Peluang untuk Menang

Meski sadar bukan lawan yang mudah, Calvin Verdonk meyakini Timnas Indonesia tetap punya peluang untuk menang atas Skuad Samurai Biru -julukan Timnas Jepang.
Banding Ditolak, Hukuman Mati Menanti Panca Darmansyah Pembunuh Empat Anak Kandungnya

Banding Ditolak, Hukuman Mati Menanti Panca Darmansyah Pembunuh Empat Anak Kandungnya

Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta menolak banding yang diajukan kubu Panca Darmansyah terdakwa kasus pembunuhan empat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Anggota DPR RI Imbau Kemendagri Pertimbangkan Pencabutan Moratorium Pemekaran Kabupaten Bogor

Anggota DPR RI Imbau Kemendagri Pertimbangkan Pencabutan Moratorium Pemekaran Kabupaten Bogor

Anggota Komisi II DPR RI, Ateng Sutisna mengimbau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk segera mempertimbangkan pencabutan moratorium pemekaran wilayah Kabupaten Bogor.
Trending
Tak Ingin Kecewakan Fans Garuda di SUGBK, Calvin Verdonk: Ada Peluang untuk Menang

Tak Ingin Kecewakan Fans Garuda di SUGBK, Calvin Verdonk: Ada Peluang untuk Menang

Meski sadar bukan lawan yang mudah, Calvin Verdonk meyakini Timnas Indonesia tetap punya peluang untuk menang atas Skuad Samurai Biru -julukan Timnas Jepang.
Merasa 'di Atas Angin' Pemain Jepang Tantang 70 Ribu Suporter Timnas Indonesia Perang Psikologis di SUGBK: Tidak Peduli, Semakin Banyak Semakin..

Merasa 'di Atas Angin' Pemain Jepang Tantang 70 Ribu Suporter Timnas Indonesia Perang Psikologis di SUGBK: Tidak Peduli, Semakin Banyak Semakin..

Pertandingan antara Timnas Indonesia vs Jepang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, pada 15 November 2024, malam. Pemain Jepang...
Banding Ditolak, Hukuman Mati Menanti Panca Darmansyah Pembunuh Empat Anak Kandungnya

Banding Ditolak, Hukuman Mati Menanti Panca Darmansyah Pembunuh Empat Anak Kandungnya

Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta menolak banding yang diajukan kubu Panca Darmansyah terdakwa kasus pembunuhan empat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Heri Koswara-Sholihin Ingin Sukseskan Program Makan Siang Bergizi Gratis di Kota Bekasi, Siap Kucurkan Rp100 Miliar

Heri Koswara-Sholihin Ingin Sukseskan Program Makan Siang Bergizi Gratis di Kota Bekasi, Siap Kucurkan Rp100 Miliar

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Heri Koswara-Sholihin berkomitmen mendukung penuh program makan siang bergizi gratis yang dibuat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ahmed Al Kaf Kirim Pesan Penting usai Bikin Timnas Indonesia Merugi hingga Disanksi FIFA Rp179 Juta, Wasit Asal Oman Itu Bilang Jadilah Kuat dan...

Ahmed Al Kaf Kirim Pesan Penting usai Bikin Timnas Indonesia Merugi hingga Disanksi FIFA Rp179 Juta, Wasit Asal Oman Itu Bilang Jadilah Kuat dan...

Ahmed Al Kaf mengirim pesan penting usai dianggap membuat Timnas Indonesia merugi hingga disanksi FIFA di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Suporter Belanda Bersyukur dan Puji Mees Hilgers Batal Gabung Timnas Indonesia untuk Lawan Jepang dan Arab Saudi, Katanya…

Suporter Belanda Bersyukur dan Puji Mees Hilgers Batal Gabung Timnas Indonesia untuk Lawan Jepang dan Arab Saudi, Katanya…

Suporter Belanda bersyukur dan memuji Mees Hilgers yang batal gabung Timnas Indonesia untuk menghadapi Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pemain Naturalisasi Ini Tak Tahu Indonesia, Berujung Mualaf Hingga Rela Jalan Sendiri untuk Sunat

Pemain Naturalisasi Ini Tak Tahu Indonesia, Berujung Mualaf Hingga Rela Jalan Sendiri untuk Sunat

Kabarnya ia sudah mantap memutuskan menjadi pemain bola mualaf di Indonesia. Keputusan yang diambil, setelah mengenal kultur dan sosial Indonesia, naturalisasi
Selengkapnya
Viral