Sutarmi menyatakan imbas kenaikan sejumlah bahan pokok sembako tidak mengurangi jumlah pembeli, namun para konsumen juga mulai mengurangi jumlah barang yang dibeli untuk menyesuaikan kenaikan harga tersebut.
“Kalau jumlah pembeli masih sama seperti biasanya, namun karena mahal, jadi pembeli mengurangi jumlah barang. Jika biasanya membeli satu kilogram, sekarang dikurangi agar uangnya tetap cukup,” jelasnya.
Sementara itu, Ambar salah satu pembeli di pasar rakyat Sidomakmur Blora merasa keberatan dengan naiknya beberapa harga kebutuhan pokok sehari-hari. Pasalnya imbas dari kenaikan harga tersebut membuat pengeluarannya kini makin bertambah.
“Makin berat dengan naiknya beberapa harga sembako ini, pengeluaran semakin tambah terus, mudah-mudahan pemerintah bisa segera membantu rakyat biar harga-harga kembali normal,” ungkapnya.
Namun, dia tidak menampik, kenaikan harga BBM ini cukup memberikan dampak karena pedagang harus mengeluarkan ongkos lebih untuk biaya distribusi. (Agw/Dan)
Load more