Kebumen, Jawa Tengah - Tradisi sedekah laut dan lomba dayung perahu warga Desa Rowo, Kecamatan Mirit, di bulan Sura atau Muharam, setelah dua tahun berhenti akibat Pandemi Covid-19 kembali digelar, Sabtu (6/8/2022).
Lomba dayung perahu tradisional di Sungai Wawar yang diikuti para nelayan ini, berlangsung seru dan meriah. Sebanyak 33 tim ikut dalam lomba dayung Rowo Suran Festival 2022 yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (7/8/2022).
Perlombaan dayung perahu ini laiknya balap motor drag rice, dibabak penyisihan hari ini tiga perahu saling beradu kecepatan menyentuh garis finis.
Masing-masing perahu diawaki dua nelayan. Para peserta berlomba-lomba mendayung perahu dari star sampai finish yang berjarak 140 meter.
Teriknya panas matahari, tak menyurutkan antusias warga untuk menyaksikan secara langsung keseruan lomba dayung dalam rangka memeriahkan bulan Muharam sekaligus untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang ke 77, dan HUT Kebumen ke 393.
"Alhamdulillah tahun ini bisa kembali diadakan, setelah sebelumnya 2 tahun kita off karena pandemi. Ini sebenarnya kegiatan rutin yang kita adakan di bulan Sura atau Muharam, bahkan sejak saya masih kecil lomba dayung ini sudah ada," terang Kepala Desa Rowo Samsino, Sabtu (6/8/2022).
Menurut Samsino, lomba dayung ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kebumen saja, tapi juga dari Kabupaten Purworejo sebanyak enam tim. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, finalnya akan diadakan pada Minggu 7 Agustus 2022.
"Nanti akan kita ambil juara 1,2 dan 3, serta harapan 1,2 dan 3. Para pemenang akan mendapatkan piala, mendali, piagam dan uang pembinaan dari panitia. Finalnya akan diadakan pada besok Minggu," ujar Samsino.
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto usai membuka Rowo Suran Festival 2022 berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan lebih ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya.
Sebab kegiatan semacam ini juga bisa mempromosikan wilayah Kecamatan Mirit dengan segala potensinya. baik untuk sektor pertanian, peternakan, maupun pengembangan sektor pariwisata.
"Ini luar biasa bagus untuk pengembangan dan pemanfaatan potensi pariwisata di desa ini. Kearifan lokal yang harus kita lestarikan. Ini bukan hanya sekedar lomba, tapi sebagai simbol persatuan dan kerukunan masyarakat," ucap Arif.
Untuk mengobati rasa penasarannya Arif bersama istrinya Iin Windarti Sugiyanto ikut mencoba perahu dayung bersama para peserta lomba.
Puncak dari Rowo Suran Festival besok masyarakat akan mengadakan sedekah laut dengan memotong kambing dan melarung kepalanya ke laut disertai beberapa hasil bumi, pada Jumat 12 Agustus 2022. (wkn/ppk)
Load more