Tidak melautnya ratusan kapal ikan ini berdampak terhadap perekonomian ribuan anak buah kapal (ABK) atau nelayan. Salah seorang nelayan, Yusuf, mengaku sudah lebih dari satu bulan menganggur karena kapal ikan yang selama ini menjadi tumpuan hidupnya berhenti melaut.
“Lebih dari satu bulan menganggur karena kapal tidak bisamelaut akibat mahalnya harga solar. Karena keahlian saya melaut ya nganggur saja di rumah saat ini. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari terpaksa menggunakan sisa tabungan atau menjual barang barang yang ada di rumah,” ungkapnya.
Para pemilik kapal ikan dan nelayan berharap pemerintah serius memikirkan nasib para pelaku usaha di sektor perikanan dengan memberikan alokasi khusus BBM bagi nelayan.
Pasalnya, dengan mahalnya harga BBM solar yang menyebabkan kapal-kapal ikan ini berhenti melaut akan berdampak terhadap perekonomian warga yang selama ini bergantung di sektor perikanan, seperti nelayan, penjual ikan, buruh bongkar ikan dipelabuhan, usaha pemindangan ikan dan usaha mikro lainnya. (Arm/Buz)
Load more