Penyebab ledakan penyebaran PMK di Desa Kalisidi ini tidak diketahui secara pasti proses penyebarannya. Namun ada beberapa faktor yang menjadi indikasi penyebaran di kandang komunal ini yaitu melalui pakan ternak ataupun kunjungan warga yang keluar masuk kandang.
"Kami juga terkejut dengan peningkatan penularan yang cukup siginifikan ini. Padahal sebelumnya kami telah lakukan antisipasi. Untuk pencegahan selanjutnya kami bersama dengan sejumlah pihak terkait seperti Kepolisian dan Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap). Membuat pembatasan kunjungan ke kandang guna mencegah penyebaran virus," ujarnya.
Guna mencegah penyebaran keluar wilayah desa Kalisidi saat ini pihak desa memberlakukan lockdown bagi kandang sapi yang terpapar PMK.
"Untuk sementara kami lockdown dulu untuk kandang sapi yang terpapar PMK. Selain petugas dan pengurus kandang kami imbau untuk tidak ada orang yang masuk ke area kandang. Hal ini untuk mencegah penyebaran PMK keluar dari kandang," imbuhnya.
"Apalagi saat ini telah ada 3 sapi yang mati di desa kami. Jadi kami tidak ingin PMK ini menyebar keluar," lanjutnya.
Pembatasan kunjungan ke kandang sapi yang terpapar PMK ini juga didukung oleh Kepolisian. Di mana Polres Semarang melalui Polsek jajaran membentuk posko terpadu guna melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak.
"Sesuai dengan instruksi Bapak Kapolres, kami dari Polsek Ungaran telah membentuk posko terpadu untuk penangan PMK di desa Kalisidi. Selain itu kami juga membentuk relawan penanganan PMK karena Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) mengalami keterbtasan dalam penanganan PMK, khususnya masalah personel untuk mengawasi hewan ternak," ujar Kapolsek Ungaran Kompol Gunawan Wibisono.
Load more