Jawa Tengah - Banjir rob atau banjir pesisir yang menerjang pesisir utara Jawa beberapa hari ini, siang tadi (23/5/2022) menjadi semakin parah. Dampaknya antara lain 800 hektar tambak di Brebes terendam, pemukiman di Rembang dan di Tambak Lorok Semarang tergenang, hingga tanggul di kawasan Industri Pelabuhan Tanjung Mas Semarang jebol.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan ancaman banjir pesisir ini akibat dari adanya air pasang laut.
"Ini karena aktivitas air pasang laut dan diprediksi akan terjadi pukul 14.00 - 17.00 WIB di wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah," jelasnya pada Selasa (10/5/2022) lalu.
Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya fenomena banjir rob atau banjir pesisir? Berikut beberapa faktor yang memicu potensi banjir rob.
1. Kombinasi pasang air laut
Limpasan air laut yang naik ke permukaan daratan ini salah satu faktornya bisa dipicu oleh kombinasi antara periode pasang air laut. Periode ini akibat pengaruh fase bulan mati bersamaan dengan adanya rambatan gelombang tinggi dari Samudera Hindia.
2. Fase bulan purnama
Kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia, terutama yang kerap terjadi di pesisir utara pantai Jawa, salah satunya adalah akibat dari fenomena langit.
Fenomena tersebut berupa fase bulan purnama atau full moon (spring tide). Pengaruh dari fase bulan purnama ini merupakan faktor astronomis penyebab pasang laut tinggi.
3. Gelombang tinggi
Berdasarkan faktor meteorologisnya atau faktor fisis laut, gelombang tinggi sangat mempengaruhi terjadinya banjir rob. Hal tersebut mungkin apabila gelombang tinggi yang terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa.
Penyebabnya gelombang tinggi ini bisa karena hembusan angin kuat dan persisten dengan kecepatan hingga 25 knot atau 46 kilometer per jam. Hal ini menjadi salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan kenaikan tinggi permukaan air laut.
4. Tinggi muka laut dan pola arus laut
Faktor penyebab lainnya dari sisi klimatologis, tinggi muka air laut yang biasa terjadi pada bulan Mei dan Juni di perairan Indonesia, bisa menjadi faktor terjadinya banjir pesisir.
Fenomena ini menyebabkan permukaan air laut menjadi lebih tinggi dibanding muka laut rata-rata. Selain itu, pola arus laut persisten akibat aktivitas monsoon dingin Australia, menjadi salah satu faktor naiknya permukaan air laut. (Mzn)
Load more