Saat ini Rawa Pening memiliki empat fungsi utama. Di antaranya irigasi wilayah Demak dan Grobogan seluas 20,76 ribu hektare, air baku untuk minum 750 liter per detik, pengairan PLTA Jelok dan Timo yang menghasilkan 25,5 megawatt, dan pengendalian banjir.
"Sehingga revitalisasi dilakukan tentunya ada dasar. Yaitu kita ingin kembalikan fungsi Rawa Pening. Namun demikian kita tetap mewadahi tuntutan para petani Setahun bisa tetap menanam," lanjutnya.
Sementara itu Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, sejak para petani Rawa Pening belum bisa menanam, Pemerintah Kabupaten Semarang membebaskan biaya PBB. Selain itu, Pemkab Semarang juga memberikan bantuan beras yang diberikan kepada para petani secara berkala.
" Dengan dibukanya pintu air semoga Juni nanti bisa menanam. Ini juga masih terus dievaluasi. Terpenting petani bisa beraktivitas setelah 3 tahun tertunda," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Forum Petani Rawa Pening Bersatu (FPRPB) Suwestiyono mengatakan, penutupan pintu air Tuntang berdampak terhadap sekitar 2.000 petani dari 14 desa di empat kecamatan ( kecamatan Banyubiru, Bawen, Tuntang, dan Ambarawa) tidak lagi bisa menanam padi.
" Kami berharap dengan pembukaan pintu air tersebut, petani bisa kembali menanam padi dan mendapat hasil yang menggembirakan. Ya alhamdulilah, ini kabar baik. Kami sumber pendapatan dari sawah itu. Kalau tidak menanam dan panen kami bertahan hidup harus ngutang terus," Harapnya. (Abc/Buz)
Load more