Semarang, Jawa Tengah - Petugas kepolisian hingga kini masih berusaha melakukan evakuasi truk tronton bermuatan gas solar yang menabrak lima kendaraan di Jalur utama Semarang-Solo Jalan Perintis Kemerdekaan Banyumanik, Kota Semarang.
Evakuasi menggunakan dua alat berat serta satu truk tronton.
Posisi truk yang melintang dan berada di atas beton pembatas jalan membuat proses evakuasi sedikit agak lama.
Terhitung sejak kejadian pada 00.30 Rabu (27/4) hingga saat ini sudah lebih 10 jam truk melintang.
Akibatnya arus lalu lintas di Jalan Perintis Kemerdekaan yang merupakan jalur utama mudik tersebut macet hingga hampir lima kilometer.
Petugas dari Satlantas Polrestabes Semarang berjibaku untuk mengatur lalu lintas agar bisa terurai. Kendaraan pun bisa bergerak meski merayap pelan.
"Wah, lama tadi, dari jam 7 lah sampai sekarang sudah dua jam ya masih terjebak macet. Mau putar balik juga nggak bisa karena posisi di kiri jalan dan tertutup kendaraan lain di kanan. Lagi pula ada batas beton dan yang bukaannya jarang, ketutip mobil juga," kata Agung, pengendara mobil yang terjebak macet.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kecelakaan karambol terjadi di jalur utama mudik Semarang-Solo, Rabu (27/4) dinihari tadi. Truk tronton bermuatan tabung gas kosong, diduga mengalami rem blong saat meluncur di turunan Jalan Perintis Kemerdekaan Banyumanik Semarang.
Dari data kronologis sementara pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan di lokasi, peristiwa tersebut bermula saat truk trailer yang dikemudikan Kusdilan, melaju dari arah Ungaran menuju arah Kota Semarang.
Truk bermuatan tabung gas solar dan bernopol L 8790 UE tersebut diduga mengalami rem blong lalu oleng ke kiri menabrak pagar dan trotoar. Kemudian, truk oleng ke kanan dan menabrak sebuah mobil Lexus, mobil Ayla, Mobil Honda Jazz, mobil box, dan sepeda motor CB.
Laju truk baru berhenti setelah menabrak beton pembatas jalan dan terguling. Ada dua korban meninggal dalam kejadian ini. Yaitu sopir truk dan pengemudi mobil Ayla. Sementara korban yang lain selamat. (tjs/ito)
Load more