Aksi Nekat Demi Konten Viral, Dua Pelajar di Kabupaten Tegal Hanyut Setelah Terjun dari Jembatan
- Tim tvOne - Mohammad Hamzah
Tegal, tvOnenews.com - Niat hati ingin membuat konten video yang seru, dua pelajar SMA di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah justru mengalami nasib tragis. Keduanya hanyut terbawa derasnya arus Sungai Gung setelah nekat terjun dari atas jembatan setinggi enam meter di Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis sore (16/10/2025).
Aksi berbahaya itu semula hanya dimaksudkan sebagai konten untuk diunggah ke media sosial.
Dalam video yang direkam oleh teman korban, tampak dua remaja laki-laki melompat dari jembatan dengan riang. Mereka sempat berenang di bawah jembatan, sebelum tiba-tiba berteriak minta tolong karena terseret arus kuat.
“Temannya yang merekam panik, tapi tidak bisa menolong karena tidak bisa berenang,” ujar Susanto, Koordinator Siaga Basarnas Pemalang.
Kedua korban diketahui bernama Septian Wahyu Ramadhani (16), warga Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, dan Nata Qolbi Hidayat, warga Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Keduanya masih duduk di bangku SMA.
Begitu mengetahui dua temannya hanyut, tiga rekan korban langsung meminta bantuan warga sekitar.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pemalang, BPBD, PMI, TNI-Polri, dan relawan segera diterjunkan ke lokasi.
Upaya pencarian dilakukan dengan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Gung dan penyelaman di titik tempat korban terakhir terlihat.
Namun hingga Kamis malam, pencarian belum membuahkan hasil. Operasi SAR kemudian dihentikan sementara pada pukul 21.00 WIB karena kondisi gelap dan arus sungai yang deras, dan dilanjutkan kembali Jumat pagi ini (17/10).
Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah keluarga korban di Kota Tegal. Tangis pecah ketika petugas datang memberi kabar bahwa pencarian masih terus dilakukan. Sejumlah anggota keluarga tampak syok dan harus mendapat pendampingan dari petugas.
Peristiwa ini menjadi pelajaran pahit sekaligus pengingat keras bagi para remaja untuk tidak melakukan aksi berbahaya demi konten media sosial. Satu momen viral tidak sebanding dengan hilangnya nyawa. (mdh/buz)
Load more