News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Ngabuburit Asyik dengan Bermain Jemparingan

Beragam cara dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa. Di Pati, Jawa Tengah, sebuah komunitas mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan bermain jemparingan atau panahan tradisional. Selain untuk mengasah insting, fokus dan kesabaran di bulan Ramadhan, ngabuburit dengan bermain jemparingan ini juga dilakukan untuk melestarikan budaya Mataraman peninggalan keraton Yogyakarta yang mulai ditingalkan.
Sabtu, 23 April 2022 - 15:01 WIB
Sejumlah anak muda ngabuburit dengan bermain jemparingan di lapangan SMP Negeri 2 Pati, Jawa Tengah.
Sumber :
  • Tim tvOne - Abdul Rohim

Pati, Jawa Tengah - Beragam cara dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa. Di Pati, Jawa Tengah, sebuah komunitas mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan bermain jemparingan atau panahan tradisional. Selain untuk mengasah insting, fokus dan kesabaran di bulan Ramadhan, ngabuburit dengan bermain jemparingan ini juga dilakukan untuk melestarikan budaya Mataraman peninggalan keraton Yogyakarta yang mulai ditingalkan.

Di bulan Ramadhan ini, ada pemandangan berbeda di lapangan olah raga SMP Negeri 2 Pati, Jawa Tengah pada sore hari. Terlihat anak-anak muda yang bermain jemparingan atau panahan tradisional untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Bersama perkumpulan panahan Cendekia Pati, sejumlah anak muda yang masih duduk di bangku sekolah dan kuliah ini dengan antusias bermain jemparingan. Dengan duduk bersila secara berkelompok, mereka fokus mengincar titik sasaran yang ada di papan target panahan berukuran 50 X 50 cm.

Setelah menerima aba-aba berupa gong yang dipukul sebanyak tiga kali, secara bergantian mereka melepaskan busur dari jemparing. Meski terkesan mudah, namun jemparingan ini lebih sulit dibandingankan bermain panahan biasa.

Para peserta setiap sesi mendapatkan kesempatan memanah sasaran sebanyak tiga kali.

Sebagai penyemangat, peserta yang berhasil mengenai titik sasaran mendapatkan uang Rp 10 ribu untuk setiap busur yang menancap.

Salah seorang peserta jemparingan, Nasta Wijayanti, mengaku memilih ngabuburit dengan bermain jemparingan karena bisa mengasah insting, focus, dan kesabaran di bulan Ramadhan.

“Sambil menunggu waktu berbuka puasa, saya bersama teman-teman bermain panahan tradisional Mataraman atau biasa disebut jemparingan. Ini bisa melatih fokus, kesabaran dan feeling memanah. Jemparing Ini lebih sulit dibandingkan panahan. Ini mengandalkan feeling karena tidak ada fisir buat mengincar,” ujar Nasta Wijayanti, Jumat (22/4/2022).

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Sementara itu, ketua perkumpulan panahan Cendekia Pati, Muhamad Nurhuda mengatakan, ngabuburit dengan bermain jemparingan sangat bagus untuk dilakukan karena olahraga ini merupakan warisan budaya keraton Mataram Yogyakarta yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Bahkan, Nabi Muhamad SAW juga mengajarkan jemparingan atau memanah.

“Ngabuburit dengan melakukan jemparingan dapat menambah fokus mereka, mengasah daya feeling memanah mereka, kemudian untuk melatih kesabaran, terlebih di bulan puasa. Panahan sendiri adalah olahraga sunah, jadi Insya Alah dapat pahala, “ungkap Muhamad Nurhuda.(Arm/Ard)

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT