Pati, Jawa Tengah – Setelah menjadi teka-teki, misteri pelaku pembuang bayi yang sempat menggegerkan warga Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada selasa (19/4/2022) akhirnya terungkap. Pelaku merupakan ibu kandung bayi dan masih warga desa setempat.
“Berdasarkan penyelidikan, anggota reskrim Polsek Pucakwangi mencurigai ada seorang warga desa setempat yang hamil, namun suaminya sudah 1,5 tahun lebih merantau di Papua. Kemudian polisi melakukan pengecekan di rumah terduga pelaku. Namun yang bersangkutan sudah meninggalkan rumah,” ujar Iptu Sukarno, Jumat (22/4/2022).
Setelah kembali dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya mengetahui terduga pelaku pembuang bayi kos di Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.
“Anggota reskrim Polsek Pucakwangi kemarin sekitar pukul 15.30 wib kemudian mendatangi rumah kos milik Tri Ramayanti di Desa Kayen, Kecamatan Kayen. Terduga pelaku berinisial S berusia 33 tahun warga Dukuh Putuk, Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi akhirnya berhasil diamankan,” imbuhnya.
Polisi kemudian membawa terduga pelaku pembuang bayi itu ke Polsek Pucakwangi. “Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya,” kata Iptu Sukarno.
Pelaku pembuang bayi yang merupakan ibu kandung sang bayi saat ini menjalani proses pemeriksaan di Unit PPA Polres Pati untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku terancam pasal 305 KUHP dan atau pasal 76c dan atau pasal 80 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Sebelumnya, warga Dukuh Dopang, Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan bayi berjenis kelamin perempuan tergeletak di dalam kardus disekitar kandang ternak milik Tarwi (64), selasa (19/4/2022).
Penemuan bayi perempuan tersebut berawal saat pemilik rumah, Tarwi akan membuang sampah sekitar pukul 05.00 WIB melihat sebuah kardus di samping kandang ternaknya.
Tarwi yang penasaran kemudian melihat isi kardus tersebut yang ternyata berisi bayi, kemudian memberitahukan penemuan tersebut kepada salah seorang perangkat Desa Triguno.
Diperkirakan bayi perempuan tersebut lahir sekitar 3 atau 4 jam sebelum ditemukan. Saat ditemukan tali pusarnya masih menyatu dengan plasenta dan dalam keadaan sehat serta anggota tubuhnya normal. (Arm/Buz)
Load more