Dua Remaja Tewas Tersengat, Polres Demak Himbau Petani Tidak Gunakan Listrik Jebakan Tikus In
- Tim tvOne - Syamsul Arifin
Demak, tvOnenews.com – Kepolisian Resor (Polres) Demak mengimbau masyarakat, khususnya para petani, untuk tidak lagi menggunakan jebakan tikus beraliran listrik di area persawahan.
Imbauan ini menyusul tewasnya dua remaja asal Kabupaten Jepara akibat tersengat listrik dari jebakan tersebut di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha, menyatakan penggunaan jebakan tikus beraliran listrik sangat berbahaya dan dapat memicu konsekuensi hukum. Jika sampai ada korban jiwa atau luka-luka, pemasang jebakan bisa dijerat pidana.
"Selain berbahaya, penggunaan jebakan listrik di sawah bisa mengakibatkan pelanggaran hukum. Jika sampai ada orang yang meninggal atau terluka akibat jebakan tersebut, pemasang jebakan bisa dikenai pidana," kata Ari Cahya Nugraha, Selasa (23/9/2025), di Mapolres Demak.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden yang menewaskan Ahmad Fijar Firmansyah (15) dan Riski (15). Kedua korban meninggal dunia pada Minggu (21/9) malam, di sawah yang ditanami cabai milik Sudarsono (43).
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait insiden yang merenggut nyawa Ahmad Fijar Firmansyah (15) dan Riski (15). Kedua korban ditemukan tewas pada Minggu malam (21/9), di area sawah milik Sudarsono (43), warga setempat.
Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk pemilik sawah. Barang bukti juga sudah diamankan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” ujar AKBP Ari.
Kapolres menegaskan bahwa keselamatan warga di area persawahan adalah tanggung jawab bersama. Ia mengajak para petani untuk menggunakan metode pengendalian hama tikus yang lebih aman, seperti jebakan tikus konvensional atau pestisida yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian.
“Kami berharap para petani dapat bekerja sama dan mulai beralih ke metode yang lebih aman demi keselamatan bersama,” ungkapnya.
Ari menegaskan, keselamatan warga di area persawahan adalah tanggung jawab bersama. Ia berharap para petani dapat beralih ke metode yang lebih aman, seperti jebakan tikus konvensional atau bahan kimia yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian.
"Kami berharap para petani dapat bekerja sama dan beralih ke metode yang lebih aman," tutupnya. (san/buz)
Load more