Gubernur Jateng Pastikan Layanan Publik Tidak Terganggu Pasca Unjuk Rasa Ricuh di Sejumlah Daerah
- ANTARA/Zuhdiar Laeis
Semarang, tvOnenews.com - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan seluruh pelayanan publik di wilayah Jawa Tengah tidak terganggu pasca kericuhan yang terjadi di sejumlah daerah.
Gubernur mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran bupati/wali kota dan forum koordinasi pimpinan daerah (forkompinda) terkait situasi di masing-masing wilayah.
"Tidak ada namanya pelayanan publik di wilayah Jawa Tengah yang terganggu. Saya jamin," katanya, usai kegiatan "Doa Bersama untuk Bangsa, Jaga Jateng - Jaga Indonesia", di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah, Minggu malam (31/8/2025).
"Tadi siang kami (berkoordinasi, red.) dengan para bupati, wali kota, forkominda provinsi, forkominda kabupaten, tidak ada pelayanan publik yang terganggu. Semuanya berjalan normal," lanjutnya.
Menurut Gubernur, kondisi tersebut merupakan bentuk kontribusi masyarakat, beserta aparat keamanan dan pemerintah.
"Karena keamanan ini tidak hanya diciptakan dari unsur pemerintah, tetapi masyarakat lainnya juga harus ikut serta menjaga keamanan itu sendiri sehingga roda pemerintahan bisa berjalan," katanya.
Sebelumnya, kericuhan terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Jateng, seperti di Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kota Surakarta, dan Kota Semarang, 29-30 Agustus 2025.
Bahkan, massa sempat merusak dan membakar gedung fasilitas umum, dan fasilitas pelayanan publik, seperti Gedung DPRD Kota Pekalongan, beserta kendaraan, baik mobil maupun motor.
Turut hadir dalam doa bersama, antara lain Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin Darojat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Darodji, dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.
Pada doa bersama itu, masing-masing perwakilan pemuka agama memanjatkan doa secara bergantian, ditutup dengan deklarasi damai oleh pemuda lintas agama. (ant/buz)
Load more