"Di Mrican ada pembukaan, sehingga air di Sungai Serayu keruh dan berlumpur, dan akhirnya oksigen dalam air rendah, sehingga ikan itu pada mabok dan mati,” jelasnya.
Namun, dari hasil uji laboratorium juga didapati jika air Sungai Serayu mengandung nitrat atau nitrogen yang berasal dari penggunaan pupuk pertanian.
"Kandungan nitrat atau nitrogen, karena selama ini didaerah Banjarnegara dan Wonosobo, dibendung jadi terhalang. Karena curah hujan disana tinggi, dan saat kantong lumpur dibuka, akhirnya terbawa bersamaan,” rincinya.
Halaman Selanjutnya :
Setelah fenomena ikan mati massal, pihak DLH Kabupaten Banyumas mengambil sampel air Sungai Serayu. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui kandungan air yang menyebabkan ikan mati. (Sonik Jatmiko/ade)
Load more