Gelombang Tinggi di Laut Utara Jawa, Kapal Tongkang Terdampar di Pantai Randusanga Indah Brebes
- Tim tvOne - Tri Handoko
"Gelombang tinggi terjadi setiap tahun seperti ini. Penginnya pemerintah bisa membangunkan warung untuk menafkahi keluarga," kata Ropiah.
Hal sama dikatakan pemilik warung lainnya Ono (60). Menurutnya, ada puluhan warung dan rumah makan di pantai tersebut yang diterjang gelombang tinggi.
Selain gelombang tinggi, pasang air laut atau banjir rob juga terjadi setiap hari dan menerjang bibir pantai hingga masuk ke pemukiman warga. Gelombang tinggi yang terbesar terjadi pada Senin malam tadi.
"Saat ini tidak ada yang jualan. Kemarin sore juga warung-warung cuma buka setengah hari. Sorenya, gelombang tambah gede dan merusak warung-warung. Sekarang tidak bisa jualan, karena otomatis pengunjung juga pada takut," kata Ono.
Selain terjangan gelombang tinggi, puluhan pedagang juga menghadapi banjir pasang air laut atau rob yang sudah terjadi dalam beberapa pekan.
Warga berharap pemerintah segera melakukan penanganan dengan membuat tanggul pemecah gelombang, termasuk memberikan bantuan warung yang rusak.
Sementara itu, pihak pengelola Pantai Randusanga Indah Nurkaedi mengakui, warung yang diterjang gelombang tinggi akibat jarak warung yang terlalu dekat dengan bibir pantai. Pihaknya berharap para pemilik warung untuk pindah tempat yang jaraknya aman dari terjangan ombak.
"Warung di Pantai Randusanga Indah ini totalnya ada 57 warung. Warung yang aktif berjualan ada 50-an. Kemudian warung yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi itu ada puluhan," kata Nurkaedi.
Dia mengungkapkan, banjir rob terjadi setiap tahun mulai bulan Mei hingga Juli. Dia menyebut, sejak 30 Juni hingga tiga hari ke depan gelombang besar akan terus terjadi hingga menerjang puluhan warung dan merusak bibir pantai hingga abrasi. Karena sudah terjadi kerusakan warung setiap tahun, pemilik warung akan memperbaiki sendiri.
"Harapannya, warung-warung ini direlokasi ke selatan lagi, jangan terlalu dekat dengan bibir pantai. Jarak antar warung juga jangan terlalu mepet," pungkasnya. (tho/buz).
Load more