Gegara Pikun, Seorang Lansia di Pekalongan Tersesat di Kawasan Perkebunan, Korban Ditemukan Selamat
- Dok Humas Polri
Pekalongan, tvOnenews.com – Seorang lansia yang dikabarkan hilang di kawasan perkebunan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, akhirnya berhasil ditemukan.
Kasubsi Penmas Sihumas, Polres Pekalongan, Ipda Warsito mengatakan, korban diketahui warga Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
“Namanya Maskuri, 65 tahun, dengan alamat Jl. KHA Dahlan Gg. 18, Peturen Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan,” kata Ipda Warsito.
Warsito menjelaskan, sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (9/6/2025), anggota Polsek Karanganyar menerima informasi orang hilang di wilayahnya. Dari informasi itu, petugas kemudian melakukan pencarian dengan dibantu warga.
Peristiwa tersebut bermula ketika korban pada Sabtu, 7 Juni 2025 sekitar pukul 08.00 wib meninggalkan rumah dengan mengendarai SPM Honda Beat No. Pol. G 2972 YH. Korban juga berpamitan akan melaksanakan silaturahmi ke saudaranya di Kelurahan Medono, Pekalongan Kota.
Namun, pada sore harinya sekitar pukul 15.05 wib, Korban di dapat menemui saudara Farikin di kandang ayam yang terletak di tengah kebun bersebelahan dengan perkebunan karet di Dukuh Blimbing, Desa Pedawang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Karena sudah sore, korban kemudian berpamitan pulang melalui jalan setapak, namun korban tersesat dan tidak bisa keluar dari areal perkebunan.
Pada senin pagi (08/06/2025), ada seorang warga yang melihat kendaraan korban berada di areal perkebunan milik Sunaryo di Dukuh Pedawang barat, Desa Pedawang, Kecamatan Karanganyar.
Kejadian tersebut segera dilaporkan kepada petugas Polsek Karanganyar. Dari laporan itu, petugas bergegas ke lokasi dan melakukan pencarian dengan dibantu warga sekitar.
“Korban akhirnya bisa ditemukan, namun dalam kondisi yang lemah dan linglung,” kata Ipda Warsito.
Korban selanjutnya dibawa petugas ke RSUD Kajen guna mendapatkan perawatan.
“Petugas juga telah menghubungi keluarga korban, dan dari keterangan pihak keluarga, korban menderita pikun atau pelupa,” ungkap Kasubsi Penmas. (buz)
Load more